KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara menegaskan kepada bupati dan wali kota untuk bersikap netral saat Pemilu 2019, Jumat (15/2/2019).
Gubernur Edy meminta juga para aparat sipil negara (ASN) di Sumut untuk menunjukkan netralitasnya dengan sungguh-sungguh dan tak berpura-pura.
Selain itu, kasus penusukan pebalap road race nasional, M Hasyim Zaki Adil atau M Zaky (23), pada Jumat (15/2/2019) malam, mengejutkan banyak pihak.
Polisi terus mendalami kasus tersebut dan telah menetapkan seorang tersangka, Faesal. Polisi menduga, pembunuhan tersebut karena insiden di jalan antara korban dan pelaku.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Pernyataan itu muncul saat Edy mendapat informasi adanya keterbatasan penyelenggara pemili, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut.
“Bupati dan wali kota, isi semua kekurangan ini dengan tidak ada kepentingan perorangan maupun kelompok. Lakukan untuk kepentingan masyarakat dan sesuai aturan,” kata Edy.
Dia kembali mengingatkan agar bupati dan wali kota bersikap netral pada pelaksanaan Pemilu mendatang.
Baca berita selengkapnya: Edy Rahmayadi: Tolong Hentikan Kebohongan...
Konflik berdarah di Maluku yang mulai pecah pada 1999 telah memberangus kebahagiaan masa kecil Ronald Regang dan Iskandar Slameth.
Pada usia 10 tahun, Ronald yang seharusnya bermain ceria bersama teman sebayanya malah memanggul senjata untuk berperang. Bahkan, pria kelahiran Ambon itu pernah menjadi komandan pasukan Agas.
Begitu juga dengan Iskandar. Ketika berusia 13 tahun, pria yang kini berusia 34 tahun itu juga ikut berperang dan bergabung dengan pasukan jihad.
Namun kini, mereka sudah bersahabat dan terus menyerukan perdamaian dan toleransi. Bahkan, kedua pemuda ini menjadi sosok muda inspiratif yang terpilih melalui program BBC Get Inspired.
Baca berita selengkapnya: Kisah 2 Eks Tentara Anak Saat Konflik Ambon: Dulu Saling Membenci, Kini Berkolaborasi