Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Wilayah di Riau Mulai Berkabut akibat Kebakaran Hutan dan Lahan

Kompas.com - 16/02/2019, 11:52 WIB
Citra Indriani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di wilayah Riau. Saat ini, ada tiga daerah yang dilanda kabut asap yang dikhawatirkan mengganggu kesehatan masyarakat.

Hal itu disampaikan Kepala Daerah Operasi (Daops) Manggala Agni Edwin Putra kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (16/2/2019).

"Daerah yang sudah dilanda kabut asap, yakni Kota Dumai, Kecamatan Rupat di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hilir," ujar Edwin.

Dia menyebutkan, kebakaran hutan dan lahan terjadi di Desa Mumugo, Kecamatan Tanah Putih, Rohil. Luas lahan yang terbakar 112 hektar.

Selain itu, di Desa Bangsal Aceh, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, dengan luas lahan yang terbakar sekitar 31,5 hektar, dan di Desa Teluk Pecah, Kecamatan Rupat, Bengkalis, dengan luas lahan terbakar sekitar 230 hektar.

Baca juga: Untuk Cegah Karhutla, Ilmuwan Ajak Dengarkan Suara Hutan

Berdasarkan hasil pantauan dari udara, kata Edwin, karhutla wilayah-wilayah itu sangat parah, sehingga menimbulkan kabut asap. 

Hutan dan lahan yang terbakar mengakibatkan kepulan asap warna putih bercampur hitam membubung tinggi ke udara.

"Kemarin kami mmelakukan patroli dari udara menggunakan Heli Bell 412 KLHK. Di samping tiga lokasi tersebut, info dari Satgas Darat BPBD Kabupaten Kepulauan, karhutla juga terjadi di sana, yakni di Kecamatan Tebing Tinggi," kata Edwin.

Dia mengatakan, tim gabungan saat ini yaitu Manggala Agni, TNI, kepolisian, pihak perusahaan dan masyarakat, sejak dua pekan terakhir melakukan pemadaman.

"Kondisi yang kering, angin kencang dan cuaca panas menyebabkan kebakaran terus meluas," ujar dia.

Manggala Agni telah mengerahkan seluruh kekuatan untuk berjibaku mematikan api.

Baca juga: Sepanjang Januari-November 2018, 35 Pelaku Karhutla Ditangkap di Riau

"Untuk mendukung upaya pemadaman di wilayah tersebut, hari ini kami BKO (perbantukan) pasukan Manggala Agni sebanyak 5 regu terdapat 75 org personel yang berasal dari Daops Pekanbaru, Daops Siak dan Daops Rengat. Pasukan akan kita tempatkan di titik-titik penting untuk mencegah pejalaran api agar tidak terus meluas," ujar Edwin.

Di samping itu, satu Unit Heli Bell 412 KemenLHK hari ini juga akan melaksanakan pemadaman udara (water bombing) di wilayah Kecamatan Rupat, Bengkalis.

Edwin mengatakan, Kepala Balai PPIKHL (Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan), Israr, menyatakan bahwa Manggala Agni siap untuk mendukung upaya pemadaman karhutla di Provinsi Riau.

"Beliau juga berpesan agar seluruh pasukan tetap menjaga kesehatan dan keselamatan tim di lapangan. Mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat agar kejadian Karhutla ini bisa segera dikendalikan," ujar Edwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com