Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 3 Generasi Pengrajin Sadel Sepeda Ontel Asal Magetan

Kompas.com - 16/02/2019, 10:37 WIB
Sukoco,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Namun, usaha pembuatan sadel sepeda ontel milik Sumadi tak selamanya berjalan mulus. Beberapa kali usaha nya sempat berhenti berproduksi. Meski demikian, Sumadi tetap tidak meninggalkan usaha warisan keluarganya tersebut.

“Berhenti total saat dulu ada pemotongan uang Rp 1.000 menjadi Rp 1. Yang kedua berhenti saat krisis moneter. Saat itu kirim ke Solo senilai Rp 10 juta, tapi tidak dibayar karena ada kerusuhan,” katanya.

Sejak lima tahun terakhir, Sumadi di dibantu anaknya Muhammad Yassir tidak hanya membuat sadel sepeda ontel saja, tetapi mengembangkan usaha di bidang aksesoris dan pernik pernik kebutuhan sepeda ontel kuno. Langkah tersebut ternyata membawa hasil karena permintaan aksesoris sepeda semakin banyak.

“Karyawan pembuat tas ini ada empat, sehari bisa membuat 10. Ini masih kewalahan memenuhi permintaan,” ucapnya.

Meski telah berhasil mengembangkan produk aksesoris sepeda ontel, Mansyur anak ketiga Sumadi berharap ada batuan untuk kebutuhan mesin press dan mesin produksi lainnya agar usaha keluarganya bisa berkembang.

Selama ini usaha pembuatan sadel sepeda ontel belum dilirik oleh pemerintah daerah untuk pengembangannya. Pemerintah daerah lebih tertatik melirik pembuatan sandal yang cukup banyak di desanya. 

“Permodalan terbatas, saat ini sangat membutuhkan mesin press dan mesin produksi lainnya karena selama ini masih banyak menggunakan cara manual untuk proses produksi,” katanya.

Kembali ke pengolahan kulit ramah lingkungan

Saat ini Mansyur yang menjadi generasi ketiga pembuatan produk sadel kulit mengatakan  mengembangkan kulit sapi sebagai bahan baku sadel dengan cara ramah lingkungan. Caranya dengan kembali ke pemrosesan kulit pada era kakeknya berkarya.

Keunikan tersebut diharapkan mampu menarik lebih banyak lagi pelanggan.

“Prosesnya kembali ke pemasakan secara tradisional dengan perendaman menggunakan kulit kayu akasia. Hasilnya lebih bagus dan ramah lingkungan,” ucapnya.

Di tangan kedua anaknya, Sumadi berharap usaha sadel sepeda ontel yang dirintis orangtuanya bisa sukses mengembangkan produk lainnya selain aksesoris berupa tas besar, tas kecil, dan tas khusus di sudut setang sepeda ontel. Setidaknya saat ini usaha tersebut merupakan tempat bergantung hidup 11 pekerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com