MAMUJU, KOMPAS.com – Nama Nur Wahyu yang familiar dipanggil Wahyu ini mendadak tenar, setelah ia nekad bertaruh nyawa demi menyelamatkan tiga siswa SMA Negeri 1 Mamuju yang nyaris tewas karena terseret ombak besar, Senin (11/2/2019) lalu.
Ketiga siswa tersebut terseret gelombang ke tengah laut di bibir Pantai Manakarra, Mamuju, saat korban tengah mandi bersama rekannya usai bermain sepak bola.
Meski bertaruh nyawa demi menyelamatkan tiga korban, Wahyu nekad menerobos gelombang tinggi hingga berhasil mengevakuasi dan menyelamatkan korban dari maut.
“Alhamdulillah, saya tak perduli bahaya gelombang tinggi waktu itu. Yang jelas saya senang dan bangga bisa menyelamatkan tiga nyawa siswa,” jelas Wahyu kepada Kompas.com saat dihubungi, Jumat sore (15/2/2019).
Warga Jalan Nelayan II Lingkungan Karema Selatan, Mamuju, ini kini tidak hanya viral di media sosial namun juga kini jadi bahan perbincangan masyarakat kota Mamuju.
Ceritanya heroik Wahyu ini bermula ketika buruh cuci motor di kota Mamuju ini baru saja pulang kerja dan memilih duduk santai sambil menikmati udara pantai Manakarra, Mamuju, Senin petang lalu.
Baca juga: Cerita Siswa SD Setiap Hari Lewati Jalan Berlubang Mirip Kolam di Mamuju Tengah
Baru lima menit ia duduk, tiba-tiba ia dikejutkan dengan teriakan Yayan (8 tahun) yang mengabarkan jika ada 3 siswa SMA Negeri 1 Mamuju yang terseret gelombang laut. Tanpa pikir panjang Wahyu menggeber motornya menuju titik lokasi ketiga korban tenggelam, yang berjarak sekitar 300 meter dari tempatnya duduk.
Sebelum Wahyu datang, sejumlah warga lain di sekitar lokasi sudah berkerumun di pantai. Tim penyelamat dan polisi juga ada di lokasi. Namun mereka tak bisa berbuat apa-apa karena tak ada peralatan untuk menyelamatkan korban yang tengah berjuang menyelamatkan diri setelah terseret gelombang.
Polisi sempat melarang Wahyu agar tidak nekad lompat ke laut untuk menyelamatkan korban. Saat itu, Wahyu tak berfikir risiko mempertaruhkan nyawanya sendiri. “Saya tidak peduli, saya memberanikan diri berenang untuk menyelamatkan tiga anak itu,” tutur Wahyu.
Usahanya tak bertepuk sebelah tangan. Saat ia berjuang menyelamatkan korban dengan cara menarik satu per satu korban ke bibir pantai sambil berenang, bantuan kapal nelayan milik Narmin segera tiba untuk memberi bantuan.
Wahyu bercerita, ia sempat kesulitan menyelamatkan korban karena postur tubuhnya lebih kecil dari korban.
Baca juga: Ratusan Kendaraan Terjebak Longsor di Jalan Poros Mamasa-Mamuju
“Saya sempat kesulitan juga berenang sambil menyelamatkan korban yang sudah pingsan karena postur tubuhnya lebih besar dari saya. Tapi alhamdulillah akhinrya bisa diselamatkan semuanya,” jelas Wahyu.
Ketiga pelajar SMA Negeri 1 Mamuju tersebut diketahui bernama Faris (17), Rafli Alfandi (18), Ivan Tomoto (17).
Kisah heroik Wahyu viral di media sosial (medsos) setelah diunggah oleh akun “Warung Jurnalis”. Akun ini mengunggah video detik-detik Wahyu menyelamatkan ketiga korban yang tenggelam.
Aksi Wahyu tersebut menuai pujian netizen. Namun tak banyak yang tahu siapa sebenarnya Wahyu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.