Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Motif Dendam Pria yang Bunuh Korbannya di Dalam Masjid

Kompas.com - 15/02/2019, 18:38 WIB
Aam Aminullah,
Khairina

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Satuan reserse kriminal Polres Sumedang mendalami motif dendam pelaku yang membunuh Mas Maslikhin (54).

Korban diketahui tewas di tangan tetangganya sendiri yang mengalami gangguan jiwa saat tengah melaksanakan shalat Isya berjamaah di Masjid Miftahul Falah, Dusun Salam RT 02/02, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo melalui Kasatreskrim AKP Dede Iskandar mengatakan, motif dendam pelaku masih didalami.

"Motif dendamnya masih kami dalami. Soal gangguan kejiwaan itu nanti pengadilan yang memutuskan," ujarnya kepada KOMPAS.com usai konferensi pers di Mapolres Sumedang, Jumat (15/2/2019) sore.

Baca juga: Diduga Berhalusinasi, Pria di Sumedang Pukul Tetangganya Hingga Tewas

Sebelumnya, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo menegaskan, tidak ada motif lain, selain dendam dari kasus tewasnya korban di dalam masjid.

"Tidak ada motif lain. Motifnya dendam pribadi. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan motif yang aneh-aneh ya. Ini murni dendam pribadi," ujarnya menjawab motif yang berkembang pascapembunuhan, saat konferensi pers, di Mapolres Sumedang, Jumat (15/2/2019).

Pelaku, kata kapolres, saat itu ada di dalam masjid. Sebelum shalat, pelaku kembali dulu ke rumahnya untuk membawa senjata tajam berupa kapak.

Lalu, kata kapolres, pelaku datang kembali ke masjid dan memukul kepala korban hingga tewas.

"Enam saksi sudah kami periksa. Korban terkapar itu saat shalat memasuki rakaat kedua," tuturnya.

Baca juga: Viral, Brigpol Ahmad Hidayat Suapi Wanita Gangguan Jiwa

Kapolres mencontohkan, motif dendam yang dialami pelaku yang mengalami gangguan jiwa, berhalusinasi tinggi ini.

"Jadi contohnya itu ada orang yang melotot ke pelaku. Nah dikira pelaku melototnya itu ke dia, padahal melototnya itu tidak dengan maksud apa-apa," ucapnya.

Kapolres menuturkan, pelaku mengalami gangguan jiwa sejak 4 tahun lalu. Motif dendam pelaku, berkaitan dengan gangguan kejiwaan pelaku yang kerap berhalusinasi.

"Kata dokter spesialis kejiwaan yang sempat menangani pelaku, dia kerap berhalusinasi. Saat kejadian halusinasi itu yang muncul dan melatarbelakangi pelaku membunuh korban," tuturnya.

Kapolres menyebutkan, selain telah memeriksa saksi-saksi dan mengamankan pelaku Kurnaevi, pihaknya juga telah mengonfirmasi dokter spesialis kejiwaan asal Kecamatan Tanjungsari, Sumedang yang pernah menangani gangguan kejiwaan pelaku. Yakni dr. Edi, Sp. KJ.

Kapolres menambahkan, setelah melakukan perbuatannya, pelaku sempat melarikan diri dan berhasil ditangkap di pemakaman umum di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com