Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danone-Aqua Rilis Kemasan Botol Daur Ulang untuk Kurangi Sampah Plastik

Kompas.com - 15/02/2019, 17:37 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - PT Tirta Investama, perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) merek Danone-Aqua, merilis kemasan botol plastik 100 persen daur ulang di Bali, Jumat (15/2/2019). 

Sebelumnya, pada 29 Oktober 2018 lalu, perusahaan telah melakukan soft launching kemasan botol minuman perdana yang 100 persen berbahan recycled polyethylene therepthalate (rPET) atau PET daur ulang, di sela acara Our Ocean Conference (OOC) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, peluncuran ini merupakan bagian dari implementasi #bijakplastik yang diluncurkan Danone- Aqua pada pertengahan 2018 silam.

"Komitmen ini fokus pada tiga pilar untuk menjawab tantangan sampah plastik di Indonesia," kata dia. Dia menambahkan, Bali dipilih sebagai tempat untuk merilis kegiatan ini, sebab Bali memiliki konsen cukup tinggi soal sampah plastik. 

Baca juga: Minimalisir Sampah Plastik, PPSU Pulau Tidung Buat Ecobrick dari Botol Bekas

Dia melanjutkan, melalui program ini Danone-Aqua menargetkan pada tahun 2025 mendatang akan menggunakan 50 persen kemasan berbahan daur ulang.

Untuk menyukseskan program tersebut, perusahaan melakukan pengumpulan sampah plastik di masyarakat. Setiap tahun perusahaan mengumpulkan 12.000 ton sampah plastik yang kemudian diolah menjadi kemasan daur ulang.

Produk kemasan air minum Danone-Aqua dengan plastik daur ulang akan dipasarkan mulai Februari 2019 dan akan tersebar ke sejumlah minimarket, hotel dan department store.

Stop pengunaan botol plastik

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Karena itu, ia mengatakan dibutuhkan langkah konkrit untuk mengurangi sampah plastik.

Baca juga: Plastic Hunter, Pungut Sampah Plastik Sambil Menjemput Rezeki di CFD

Ia menyatakan salah satu cara yang bisa dilakukan ialah mengurangi pemakaian botol plastik dengan membawa botol minuman sendiri.

"Memang pandangan tentang bagaimana sampah plastik menjadi sekarang masalah di dunia. Kita nomor 2 yang pembuat sampah plastik (terbesar) setelah China. Karena itulah maka harus juga diinovasi plastik yang sekali pakai itu, salah satunya (botol) minum," ujar Kalla dalam acara penganugerahan Adipura di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Senin (14/1/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com