Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biotrop dan Pemprov Sulteng Kerja Sama Kembangkan Bibit Rumput Laut

Kompas.com - 15/02/2019, 15:54 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - South East Asian Regional Centre for Tropical Biology (Seameo Biotrop) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah sedang mengembangkan penelitian bibit rumput laut kultur jaringan yang dinilai memiliki potensi nilai ekonomis yang tinggi.

Direktur Seameo Biotrop Irdika Mansur menyebut, bibit rumput laut kultur jaringan memiliki keunggulan dimana pertumbuhannya lebih cepat serta kandungan karaginan yang lebih baik dibandingkan bibit konvensional.

Mansur mengatakan, saat ini bibit rumput laut kultur jaringan telah tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Akan tetapi, sambungnya, program tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan pembudidaya rumput laut di Indonesia.

Baca juga: Menteri Susi Janjikan Pasar Ekspor untuk Warga di Kampung Rumput Laut Sidoarjo

"Sejak 2010, kami telah melakukan penelitian-penelitian dalam penyediaan bibit unggul rumput laut teknik kultur jaringan. Penelitian ini telah menghasilkan prosedur kultur jaringan yang sangat potensial digunakan untuk produksi bibit unggul rumput laut dalam skala banyak," ungkap Mansur, dalam Workshop Pengembangan Industri Rumput Laut Sulawesi Tengah di Kantor SEAMEO BIOTROP, Jumat (15/2/2019).

Dirinya menambahkan, dipilihnya kerja sama dengan Pemprov Sulteng karena di sana merupakan wilayah yang memiliki garis pantai yang cukup panjang untuk budidaya rumput laut.

Baca juga: Polres Nunukan Ringkus Komplotan Pencuri Spesialis Pondok Rumput Laut

Sehingga, kata Mansur, itu memerlukan dukungan dan koordinasi antar pihak-pihak terkait, dimulai dari pemerintah daerah Propinsi Sulawesi Tengah, pembudidaya, peneliti, akademisi, pedagang rumput |aut hingga pengusaha lndustri pengolahan rumput laut.

"Dengan angka produksi sebesar 1.197.481 ton pada tahun 2014, menempatkan Sulawesi Tengah menjadi produsen rumput laut terbesar ketiga di Indonesia setelah Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur (KKP, 2015)," sebutnya.

Baca juga: Cuaca Buruk, Petani Rumput Laut Rugi Jutaan Rupiah

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah Hassanuddin Atjo menyampaikan, pihaknya sangat mendorong pengembangan rumput Iaut di wilayahnya yang merupakan salah satu produsen utama komoditas rumput laut jenis kotoni di Indonesia.

"Sulawesi Tengah sebagai salah satu kawasan sentral produksi rumput laut nasional dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi berbagai kendala seperti kualitas bibit, kelembagaan dan rantai tata niaga yang masih perlu diperbaiki dengan mendorong penelitian dan pengembangan bobot rumput laut unggul dan adaptif," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com