Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Jawab Fitnah Antek Asing, PKI, dan Kriminalisasi Ulama

Kompas.com - 15/02/2019, 13:56 WIB
Firmansyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BENGKULU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Tanwir Muhammadiyah, di Bengkulu, Jumat (15/2/2019), secara gamblang menjawab tudingan antek asing, PKI, dan kriminalisasi ulama, yang kerap dialamatkan pada dirinya.

"Menganai isu PKI, antek asing, kriminalisasi ulama, dan lainnya, akan saya jawab. Sudah 4 tahun lalu dibawa mengenai ini, Presiden Jokowi itu antek asing, ini saya menjawab, bukan marah ya, saya menjawab," kata Jokowi.

Jokowi bingung dengan tudingan antek asing ini. Ia kemudian menyinggung Blok Mahakam yang dikelola Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation selama 50 tahun, dan kini sudah diambil Indonesia 100 persen.

Baca juga: Timses Jokowi: Prabowo Kembali Menakut-nakuti dan Buat Data Bohong

"Sudah saya serahkan 100 persen pada Pertamina. Selanjutnya, 2018, blok Chevron Amerika lebih dari 90 tahun, sudah dimenangkan 100 persen pada Pertamina juga. Kita enggak bicara besar-besar soal itu," ujar Presiden.

Kemudian, lanjut Jokowi, di akhir 2018, Freeport mayoritas sahamnya dikuasai Indonesia sebagai saham pengendali yang diwakili PT Inhalum. 

"Kita diam, enggak ada antek asing, antek asing. Saya sampaikan apakah mudah ambil alih ini. Kalau mudah, sejak dulu tiga ini diambil alih," ujar dia.

Tudingan dirinya PKI juga membuat Jokowi bingung. Jokowi mengatakan, ia lahir tahun 1961 sementara PKI dibubarkan tahun 1965. 

"Berarti ada PKI balita, umur saya masih 4 tahun. Kalau ada yang tuduh PKI berarti ada PKI (balita)," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Cek Kebenaran Pernyataan Prabowo yang Ini...

Isu ketiga berkaitan kriminalisasi ulama. Jokowi mengatakan, semua sama di hadapan hukum.

Kalau ada gubernur, bupati, anggota dewan, dan lainnya bermasalah dengan hukum, maka penegak hukum akan menyikapi.

"Kriminalisasi itu kalau tidak ada masalah tapi dimasalahkan, silakan datang ke saya. Tapi, kalau memang ada masalah hukum, ditangani aparat hukum, itu karena memang ada masalah," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com