Desa dan Tempat Wisata di Gunungkidul Segera Nikmati Wifi Gratis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, membuat terobosan untuk memberikan seluruh desa fasilitas internet gratis. Selain itu, beberapa lokasi wisata akan diberikan fasilitas wifi gratis. Dengan adanya kemudahan akses internet bisa meningkatkan perekonomian warga.

"Saat ini sudah ada 40 desa yang terpasang internet gratis dengan fasilitas wifi gratis. Kami targetkan tahun ini 144 desa sudah bisa mengakses layanan tersebut,"kata Kepala Bidang Layanan Informatika Diskominfo Gunungkidul Kelik Yuniantoro saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/2/2019).

Setiap desa diberikan sebesar 10 mbps yang berasal dari Provinsi DIY. Namun demikian, fasilitas penunjang disediakan oleh masing-masing desa, seperti pembuatan tower penangkap sinyal.

"Untuk peralatan disediakan desa, paling sekitar Rp 20 juta. Untuk pemasangan dan lain-lain kami yang menyediakan," ucapnya.

Baca juga: Begini Cara Mengakses WiFi Gratis di Stasiun Jakarta dan Sekitarnya

Selama ini masih banyak tempat-tempat wisata yang tidak terjangkau sinyal internet, pihaknya tidak berfokus pada titik-titik blank spot tersebut.

Dijelaskanya pemasangan internet gratis ini untuk memaksimalkan potensi usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Kita juga memberikan bimbingan teknis kepada 100 UMKM di Gunungkidul terkait penggunaan internet sebagai media menawarkan produknya. Selain itu, kita juga akan sediakan marketplace," ucapnya.

Upaya ini mewujudkan Jogja Smart City, selain itu juga memudahkan masyarakat mengakses internet.

Baca juga: Oktober 2017, Pemkot Bekasi Sediakan Wifi Gratis di 300 Titik

"Kita juga merencanakan untuk memasang wifi gratis di sejumlah obyek wisata. Kemungkinan untuk tahap awal tiga lokasi terlebih dahulu, berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk pemasangannya nanti," katanya.

Promosi dan pemasaran

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, pihaknya masih akan berkoordinasi lebih jauh dimana lokasi yang akan dipasang wifi gratis.

Apakah nantinya akan dipasang di lokasi yang sudah ramai, atau yang selama ini lokasi wisata yang sulit sinyal.

"Kami malah berharap bisa dipasang dilokasi yang sulit sinyal, karena lokasi wisata kita kan ada yang belum bisa diakses sinyal," katanya.

"Ini untuk mendukung pembangunan pariwisata, tak hanya berpengaruh pada jumlah kunjugan tetapi juga bagian promosi dan pemasaran." ujarnya.