Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Temanggung Gagalkan Peredaran Uang Palsu Senilai Rp 50 Juta

Kompas.com - 14/02/2019, 19:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Aparat Polres Temanggung, Jawa Tengah, menangkap dua orang warga, yakni Ahmad Saefudin (35) dan Sungkono (61), karena diduga menyimpan dan hendak mengedarkan uang palsu.

Ahmad Saefudin asal Dusun Gentan, Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dan Sungkono asal Dusun Krajan, Desa Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso.

Kepala Satuan Reskrim Polres Temanggung AKP Dwi Haryadi, memaparkan mereka ditangkap bersama barang bukti uang palsu sebanyak 500 lembar pecahan nominal Rp 100.000.

"Seluruh uang palsu yang telah dipotong–potong tersebut mempunyai tujuh nomor seri dan tahun emisi yang berbeda. Bahkan belasan lembar diantaranya masih berupa lembaran kertas besar yang belum dipotong," jelas Dwi dalam gelar perkara di Mapolres Temanggung, Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Edarkan Uang Palsu, Pelaku Bertransaksi di Warung dan Pom Bensin pada Malam Hari

Dwi menuturkan, kasus ini terungkap atas laporan warga, Sukarman, warga Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Sukarman nyaris menjadi korban kedua tersangka itu.

“Kedua tersangka ini awalnya menawarkan uang palsu di rumah Sukarman, awal Februari lalu, yang akan digunakan untuk menggadaikan sertifikat. Namun beruntung Sukarman tidak tergiur sama sekali," jelas Dwi.

Saat di rumah Sukarman, lanjut Dwi, dia curiga dengan gerak-gerik tersangka Sungkono yang memperlihatkan uang rupiah palsu yang belum dipotong. Karena curiga, saksi tidak tergiur rayuan dari tersangka. Beberapa waktu kemudian Sukarman melaporkan apa yang dialaminya kepada polisi.

"Atas laporan tersebut, kami langsung melakukan penyelidikan dan menggeledah rumah tersangka. Di sana kami temukan 12 lembar kertas uang palsu pecahan Rp 100.000 dengan nilai total Rp 2.700.000," ucap Dwi.

Baca juga: Pengedar Uang Palsu dengan Modus Pinjam Uang Ditangkap

Lembaran kertas uang palsu yang belum dipotong itu ada di dalam tas laptop warna hitam. Selain itu, polisi juga menggeledah isi mobil yang dibawa tersangka dan menemukan uang palsu sebanyak 500 lembar pecahan Rp 100.000.

"Pengakuan tersangka sementara, mereka belum mengedarkan uang palsu yang dibawanya dari wilayah Bondowoso, Jawa Timur itu. Tapi kami akan terus melakukan pendalaman," papar dia.

Kasubag Humas Polres Temanggung, AKP Henny Widiyanti, menambahkan bahwa untuk memastikan pecahan uang tersebut asli atau tidak, selanjutnya pihaknya akan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah dan akan dilakukan uji forensik di Polda Jateng.

Tersangka akan dijerat pasal 36 ayat (2) juncto pasal 26 ayat (2) UU RI Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang dengan ancaman hukuman selama-lamanya 10 tahun dan denda paling tinggi Rp 10 Miliar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com