Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pengadaan Mobil Dinas DPRD Malang, Dianggarkan Rp 5,8 Miliar hingga Pemkot Malang Angkat Tangan

Kompas.com - 14/02/2019, 17:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puluhan warga Kota Malang, Jawa Timur yang tergabung dalam sebuah kelompok bernama Malang Corruption Watch (MCW) menggelar aksi protes di DPRD Malang terkait anggaran pengadaan mobil dinas untuk pimpinan DPRD Malang yang mencapai Rp 5,8 miliar. 

Para peserta aksi mendesak pengadaan mobil tersebut diubah melalui mekanisme APBD Perubahan 2019.

Berikut fakta-fakta pengadaan mobil dinas yang telah dirangkum Kompas.com:

1. Anggaran Rp 5,8 miliar

ilustrasi demonstrasiGetty Images/iStockphoto/champc ilustrasi demonstrasi

Dalam daftar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019, anggaran pengadaan mobil dinas untuk pimpinanDPRD Malang mencapai Rp 5,8 miliar.

Anggaran itu dinilai terlalu besar untuk mobil pimpinan. Apalagi, mobil dinas yang ada saat ini masih layak digunakan.

Sejumlah masyarakat Kota Malang bersama Malang Corruption Watch (MCW) memprotes pengadaan mobil dinas tersebut.

Mereka berdemonstrasi di depan gedung DPRD Kota Malang meminta pengadaan mobil tersebut dibatalkan melalui mekanisme APBD Perubahan, Rabu (13/2/2019).

"Yang penting ini dibatalkan dulu melalui mekanisme PAK Tahun 2019. Itu bisa dibatalkan kalau anggota dewannya punya komitmen," kata Wakil Koordinator MCW Atha Nursasi.

Baca Juga: Diprotes, Anggaran Mobil Dinas Rp 5,8 Miliar DPRD Kota Malang

2. Dianggap tidak berpihak ke masyarakat

Ilustrasi miskin dan kayaerllre Ilustrasi miskin dan kaya

Atha mengatakan, ada berbagai sektor yang harusnya menjadi prioritas dalam politik anggaran Kota Malang, yakni sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Sektor itu malah tidak menjadi prioritas dalam pengalokasian anggaran. Atha menilai, anggaran untuk sektor tersebut selama ini minim pembahasan.

Hal itu yang menyebabkan pengalokasian anggaran dalam APBD tidak bisa dikontrol langsung oleh masyarakat, termasuk pengalokasian anggaran untuk pengadaan mobil dinas.

"Secara ideal pembahasan itu harus di ruang publik. Ada partisipasi publik, tapi lagi-lagi birokrasi kayak gini mereka tertutup sehingga ada potensi kebocoran karena ada kejadian los pengawasan," katanya.

Baca Juga: Polemik Mobil Dinas DPRD Rp 5,8 M, Pemkot Malang Angkat Tangan

3. Pemkot Malang angkat tangan 

Ilustrasi anggaran.TOTO SIHONO Ilustrasi anggaran.

Pemerintah Kota Malang angkat tangan terkait polemik anggaran pengadaan mobil dinas pimpinan DPRD Kota Malang.

Sebab, anggaran pengadaan mobil dinas itu sudah tertera di APBD 2019 dan pos anggarannya ada di DPRD Kota Malang.

"Tentu bapak-bapak dewan yang tahu tentang rencana itu. Kita hormati, hargai apa yang menjadi rencana sana. Yang pasti itu. Yang mempunyai pos anggaran kan user-nya sana," ujar Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Rabu.

Sofyan mengaku tidak mengetahui pembahasan anggaran tersebut. Sebab, pembahasan dilakukan saat dirinya belum menjadi wakil wali kota. Sofyan dilantik sebagai Wakil Wali Kota Malang pada September 2018.

"Itu 2018 (pembahasannya). Saya belum di dalam pemerintahan," katanya.

Baca Juga: 41 Anggota DPRD Malang Tersangka Suap, JK Sebut Itu Peringatan untuk Bupati hingga Gubernur

4. Batalkan pengadaan mobil

Ilustrasi PolitikKOMPAS Ilustrasi Politik

Ketua DPRD Kota Malang Bambang Heri Susanto menyampaikan akan membatalkan pengadaan mobil dinas untuk pimpinan DPRD Kota Malang tersebut.

"Kami sebagai pimpinan dewan tidak menyetujui pengadaan mobil dinas," katanya.

Wakil Ketua DPRD Kota Malang Fransiska Rahayu Budiwiarti menjelaskan, anggaran untuk pengadaan mobil dinas itu sudah ada sejak pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) pada Februari 2018.

Anggaran Rp 5,8 miliar itu lalu masuk ke dalam pembahasan Rancangan APBD 2019 pada 2018. Saat itu, pembahasan dilakukan oleh anggota DPRD Kota Malang yang lama atau anggota sebelum PAW.

Baca Juga: Ketua KPU Sebut 21 dari 41 Tersangka Kasus Korupsi DPRD Malang "Nyaleg" Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com