PADANG, KOMPAS. com - Keluarga RA (18), santri yang dikeroyok di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), berharap agar proses hukum terhadap pengeroyok remaja tersebut segera dituntaskan.
Ayah RA, Yoserizal berharap agar pelaku pengeroyokan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan tindakan yang telah dilakukan. Hingga Kamis (14/2/2019), RA masih terbaring tak sadarkan diri di RSUP M Djamil Padang, Sumbar.
"Ia anak baik, jujur. Anak saya hanya korban," ujar Yose saat ditemui di RSUP M Djami, Rabu (13/2/2019).
Baca juga: Santri di Tanah Datar Dikeroyok Temannya Hingga Kritis
Yose mengatakan, perilaku pemakaian barang bersama, termasuk mencuri barang yang digunakan sehari-hari sudah biasa di pondok pesantren. Hanya saja pada kasus ini, RA yang menjadi sasaran.
RA merupakan siswa kelas VI pesantren atau setara dengan kelas I SMA. Selain RA, dua kakaknya sudah terlebih dulu menjadi alumni pesantren tersebut.
Sebelumnya, RA menjadi korban pengeroyokan oleh belasan temannya sesama santri. Pengeroyokan berlangsung sejak Kamis (7/2/2019) hingga Minggu (10/2/2019) malam.
Baca juga: Pengeroyokan Tenaga Honorer SMP di Galesong, Ini 5 Faktanya
RA dilarikan ke RSUP M Djamil Padang pada Senin (11/2/2019 dan hingga kini masih menjalani perawatan intensif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.