Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 21 Pramuka yang Tersesat 8 Jam di Hutan Kolaka, Minum Air Hujan dan Dipatuk Ular

Kompas.com - 14/02/2019, 12:05 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

“Di atas bukit baru kami dapat sinyal. Kami cari Google Maps, dapat petunjuk 200 langkah menuju Keakea. Jaraknya kurang lebih sekitar 100 meter. Kami mengikuti arah tersebut sesuai petunjuk. Namun, ketika sudah jauh, kami heran karena tak sampai tujuan,” paparnya.

Karena kelelahan, rombongan memutuskan untuk beristirahat sembari menelepon pembina putri bernama Asti dan memberitahukan bahwa ia bersama rombongan tersesat.

Suami Asti langsung menghubungi Basarnas untuk mencari rombongan Pramuka tersebut.

Tak hanya itu, Sumarjono juga menghubungi menantunya yang merupakan anggota pencinta alam di daerah itu.

Jarum jam menunjukkan pukul 20.00 Wita, mereka belum juga ditemukan, sementara logistik dan baterai ponsel mereka sudah habis. Akhirnya, rombongan membuat api unggun.

Baca juga: Tersesat ke Jalan Sempit gara-gara Ikuti Google Maps, Truk Lalu Masuk Jurang

 Namun, tak berapa lama, hujan turun perlahan sehingga api unggun mereka pun padam.


“Dengan adanya hujan, anak-anak bisa agak lega karena kehausan semua. Kami minum air hujan sedikit-sedikit biar segar,” tuturnya.

Ia pun selalu menyemangati anak didiknya untuk tetap tenang dan berdoa agar mereka ditemukan segera.

Hingga tengah malam, 21 anggota Pramuka (sebelumnya tertulis 23-red) ini melewati malam itu tanpa penerangan sedikit pun. Mereka berkumpul membentuk lingkaran untuk saling menguatkan.

Satu anggota putri dipatuk ular kecil di bagian tangan dan racunnya dapat dikeluarkan.

Malam semakin larut, sebagian di antara mereka tertidur lelap. Tiba-tiba ada sinar. Mereka berteriak ke arah sumber cahaya, tapi tak terdengar.

Sumarjono mengatakan, tenaga anak didiknya mulai menurun akibat kelelahan. Anak-anak tersebut akhirnya berbaring hingga tertidur di atas tanah dalam posisi badan miring karena berada di kemiringan bukit.

“Pokoknya pakai sandi saja. Kalau jam 12 berarti arah barat, jam 3 arah utara, jam 6 arah timur, jam 9 arah selatan,” kata Sumarjono.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com