Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha asal Bandung yang Dimutilasi Pergi ke Malaysia untuk Tagih Utang Rp 2 Miliar

Kompas.com - 13/02/2019, 06:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kasus penemuan jasad korban mutilasi yang diduga seorang WNI atas nama Nuryanto, di Malaysia, mulai terkuak.

Nuryanto, seorang pengusaha tekstil asal Baleendah, Kabupaten Bandung, pergi ke Malaysia diduga untuk menagih utang senilai Rp 2 miliar kepada sejumlah rekan bisnis.

"Dia mau ngambil uang (penagihan). Dia bilang di Malaysia sudah numpuk, masih besar sekitar Rp 2 miliar, yang belum tertagih. Saya enggak tahu itu dari berapa orang pengusaha di sana," kata istri korban, Meli Rahmawati (33), saat ditemui di rumahnya, di Kampung Ciodeng, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (11/2/2019).

Baca Juga: 5 Fakta Kasus Dugaan WNI Jadi Korban Mutilasi di Malaysia, Ditemukan di Pinggir Sungai hingga Keluarga Jalani Tes DNA

Meli menyebut, suaminya memang tampak resah karena tiga bulan terakhir pembayaran dari sejumlah pengusaha di Malaysia tak berjalan lancar.

Sementara itu, pihak pabrik terus menagih Nuryanto atas sejumlah barang yang terlanjur diambil korban.

Akhirnya, Nuryanto memutuskan pergi ke Malaysia untuk menagih langsung ke para pengusaha tersebut. 

"Masalah mah ada, banyak yang macet di luar, sementara ke pabrik harus lancar. Aa bilang, 'Mi barang di sini (Malaysia) masih banyak sekitar Rp 2 miliar. Kalau barang yang sudah laku Rp 7 miliar," kata Meli, dikutip dari Tribunnews.

Saat itu, Nuryanto disebut sempat menyebut seorang pengusaha yang akan ditagih berinisial MJ.

Baca Juga: Pengusaha Asal Bandung Tewas di Malaysia, Diduga Korban Mutilasi

Seperti diketahui, polisi di Malaysia menemukan jasad yang diduga Nuryanto di dekat Sungai Buloh, Selangor, pada 26 Januari 2019. Saat itu, polisi menemukan jasad korban tidak utuh dan sudah membusuk. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul: Menagih Utang Rp 2 Miliar ke Malaysia, Nuryanto Diduga Dimutilasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com