Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikenal Sebagai Keluarga Harmonis, Kakak Ebit Tak Menyangka Adiknya Tega Bunuh Istri

Kompas.com - 12/02/2019, 17:14 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG,KOMPAS.com - Pihak keluarga dari Febrianto alias Ebit (38) mulai datang ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, setelah pihak kepolisian menemukan jenazah laki-laki yang diduga adalah Ebit, Selasa (12/2/2019).

Ebit diduga sebagai pelaku utama atas kasus pembunuhan Linda Fitria (38) yang tak lain adalah istrinya sendiri, dengan kondisi mengalami 24 luka tusukan.

Yanti (39), kakak kandung Ebit mengaku tak menyangka jika adiknya tersebut berbuat nekat dengan membunuh istrinya tersebut secara membabi buta.

Menurut Yanti, sejak 16 tahun menjalani rumah tangga bersama Linda mereka dikenal sebagai keluarga yang harmonis.

"Selama ini rukun saja, tidak ada masalah apapun. Kami juga tidak menyangka jika begini," kata Yanti, saat berada di depan ruang kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang.

Baca juga: Jasad Pria yang Bunuh Istri Lalu Terjun ke Sungai Musi Ditemukan

Kabar penemuan Ebit pun, baru diketahui Yanti setelah mendapatkan telepon dari pihak kepolisian. Meskipun masih harus menunggu hasil tes DNA, Yanti yakin jika itu adalah Ebit.

"Rencananya nanti mau dimakamkan di TPU Kamboja. Kami juga sudah yakin jika ini Ebit. Tadi juga lihat KTP-nya memang benar," ujar Yanti.

Diberitakan sebelumnya, aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Febrianto alias Ebit (38) di atas Jembatan Kertapati membuat warga Palembang, Sumatera Selatan menjadi heboh setelah melihat pria tersebut terjun bebas ke Sungai Musi, Minggu (10/2/2019).

Tindakan nekat tersebut dilakukan Febrianto setelah diduga membunuh Linda Fitria (38) yang tak lain adalah istrinya sendiri. 

Hal itu terungkap setelah Karim (60), bapak kandung dari Linda ingin memberitahukan aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Febrianto.

Namun, Karim dibuat terkejut saat datang ke rumah anaknya yang berada di  Jalan Sempayo nomor 91, RT2 RW 1, Kelurahan Kemang Manis, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Sumatera Selatan. Ia mendapati Linda terkapar bersimbah darah.

Kompas TV Pembatalan remisi kepada narapidana kasus pembunuhan wartawan Radar Bali diapresiasi keluarga korban Bagus Prabangsa. Kuasa hukum keluarga Bagus Prabangsa menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo yang membatalkan remisi kepada Nyoman Susrama terpidana kasus pembunuhan wartawan Bagus Prabangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com