Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memiliki Nama Dollar, Caleg asal Sulsel Ini Mengaku Mudah Diingat

Kompas.com - 12/02/2019, 15:01 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Salah seorang calon legislatif Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mempunyai nama belakang yang terbilang unik dan mudah diingat.

Saad Iranda Dollar, itu nama caleg DPRD Sulsel Partai Nasdem dengan nomor urut 4.

Saad Iranda Dollar yang akrab disapa Anda Dollar ini mencalonkan diri di DPRD Sulsel dengan daerah pemilihan Kota Makassar 1 meliputi 10 kecamatan yakni Kecamatan Wajo, Bontoala,Tallo, Sangkarrang, Ujungtanah, Ujungpandang, Makassar, Rappocini, Tamalate, Mamajang, dan Mariso.

Dengan mengusung tagline "Bersatu, Berjuang, Menang", Anda Dollar telah mengikuti pemilihan caleg sebanyak 4 kali.

Baca juga: PAN Ingin Mandala Shoji Tak Dicoret dari Daftar Caleg oleh KPU

Anda Dollar ini merupakan anak mantan Bupati Enrekang ke-8 periode 1978-1983, H Abdoellah Dollar.

Anda Dollar anak sulung dari empat bersaudara yang kesemuanya nama belakangnya Dollar.

Saat ditanya soal keunikan nama belakangnya itu, Anda Dollar tidak mengetahui asal usul nama fam Dollar.

“Saya tidak tahu persis nama fam saya Dollar, tapi semua saudara saya mempunyai nama belakang Dollar. Orang-orang pun banyak akrab memanggil saya Anda Dollar dan mudah diingat,” tuturnya, Selasa (12/2/2019).

Anda Dollar yang sudah puluhan tahun terjun ke dunia politik, sebelumnya bergabung di Partai Golkar yang kini di Partai Nasdem.

Dirinya pun menjadi anggota legislatif karena ingin menjadi perpanjangan tangan untuk mewujudkan harapan masyarakat.

“Saya sudah empat kali mencalonkan diri sebagai caleg, tapi tidak pernah terpilih. Mudah-mudahan pemilihan tahun ini, saya bisa terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel untuk mewujudkan harapan masyarakat demi pembangunan bangsa dan negara,” katanya.

Meski belum pernah terpilih, namun Anda Dollar berpeluang menjadi anggota DPRD Makassar Penggantian Antar Waktu (PAW) dari Rahmatika Dewi (Cicu) yang tidak lagi di Partai Nasdem.

Masih ada tersisa 6 bulan waktu untuk duduk di kursi DPRD Makassar menggantikan posisi Cicu.

“Seharusnya sih saya sebagai PAW dari Cicu di DPRD Makassar, tapi masih sementara berproses di Mahkamah Agung (MA). Dimana saya urutan nomor 4, tetap aktif di Partai Nasdem. Cicu urutan nomor 1, kemudian nomor 2 Arwan Cahyadi yang tidak pernah aktif di Partai Nasdem, dan ketiga sudah tidak di Partai Nasdem lagi. Namun, Arwan Cahyadi mengajukan gugatan di MA dan hingga saat ini berproses,” jelasnya.

Kompas TV Banyak diisi pesohor membuat kerasnya persaingan caleg untuk lolos di dapil DKI Jakarta. Hasil survei Charta Politika menunjukkan adanya persaingan ketat antara caleg petahana dan baru pada pemilihan umum 2019 mendatang. Bahkan dalam survei muncul nama-nama baru serta petahana yang siap bertarung dengan bakal calon legislatif junior atau pendatang baru. Seperti apa nantinya perebutan kursi legislatif di DKI Jakarta? Simak bahasannya bersama Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari Caleg DPR-RI dapil 3 DKI dari Partai Gerindra, Ahmad Iman dari caleg DPR-RI Dapil Jakarta 2 dari PKB, dan Titi Anggraeni sebagai Direktur Eksekutif Perludem.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com