Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terdata, Korban Gempa di Desa Bug Bug Lombok Demo

Kompas.com - 11/02/2019, 18:42 WIB
Fitri Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, Kompas.com-Puluhan korban gempa di Desa Bug Bug, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Senin (11/2/2019) berdemo ke kantor desa, menyatakan protes dan kekecewaan mereka lantaran belum menerima bantuan gempa hingga saat ini.

Mereka bahkan belum memiliki buku rekening seperti yang dijanjikan Presiden Jokowi untuk menerima rumah bantuan gempa.

Pendemo adalah warga dari lima dusun di Desa Bug Bug ini yang sebagian besar ibu ibu, mereka membawa poster dari kardus bekas yang ditulisi spidol hitam alakadarnya, menyatakan protes mereka.

Diantaranya bertuliskan, "Ulang pendataan rumah korban gempa", "Copot staf desa dan ganti".

"Kami tidak terima, kami sudah capek tinggal di tenda, kami butuh rumah, tapi kenapa nama nama kami tak ada yang tercantum di daftar penerima bantuan, ini tidak bisa dibiarkan," teriak salah satu pendemo, Siti Sakrah, di depan teras kantor desa.

Baca juga: 5 Jenis Rumah Dibangun untuk Korban Gempa Lombok

Sakrah terus berteriak teriak sambil memukul dadanya, karena rasa kecewa dan kesal. Dia bahkan menuduh pihak desa tidak transparan dalam mendata nama-nama mereka.

Tak hanya Sakrah, Nunung yang juga korban gempa dari Dusun Bug Bug Timur, mengaku telah berkali kali didata, rumahnya yang hancur difoto, dimintai KTP, tapi semua sia-sia tak ada kabar beritanya. 

"Kami lelah dibohongi, nama suami saya sebagai penerima bantuan rumah tidak ada, ini semua membuat kami kecewa dan marah, kami ini korban, mana janji bapak Jokowi itu pada kami," katanya.

Para suami dari ibu-ibu pendemo diterima Sekretaris Desa Bug Bug Abdul Mujib, meminta penjelasan soal pendataan yang tidak menyeluruh terhadap warga.

Mereka kecewa karena hingga memasuki bulan kedua tahun 2019 ini, tak ada satupun nama mereka masuk dalam daftar korban gempa penerima bantuan rumah.

Mereka bahkan belum menerima buku rekening seperti yang dijanjikan Presiden Jokowi.

Sampai saat ini, mereka masih tinggal di tenda yang dibangun di pelataran rumah mereka yang belum terbangun. 

Kerusakan rumah mereka pun bervariasi, mulai dari rusak sedang, ringan, dan rusak berat.

Sekdes mengatakan, pihaknya tetap akan menyuarakan apa yang diprotes warga ke Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB dan PUPR melalui fasilitator yang melakukan pendataan pada warga.

Baca juga: Penyaluran Bantuan ke Pengungsi Gunung Karangetang Terkendala BBM

Mengingat, dari 1200  kepala keluarga korban gempa atau 800 rumah warga yang diusulkan pihak desa untuk diberikan bantuan rumah pemerintah, baru 233 warga yang terdata.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com