Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Februari, KPU Surakarta Akan Mulai Pelipatan Surat Suara Pemilu

Kompas.com - 11/02/2019, 12:59 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta akan mulai melakukan pelipatan logistik surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif (Pileg) 2019 pada akhir Februari 2019.

Kajad Pamuji Joko W dari Divisi Bidang Perencanaan Data dan Informasi KPU Surakarta mengatakan, logistik surat suara yang saat ini diterima KPU Surakarta baru untuk pilpres.

KPU masih menunggu kedatangan logistik surat suara pileg, baru kemudian dilakukan proses pelipatan.

Baca juga: KPU Sebut Jumlah Kotak Suara Rusak di Cirebon Tak Signifikan

"Logistik surat suara pilpres sudah kami terima pada Selasa (5/2/2019). Sudah disaksikan sendiri kepolisian, Bawaslu, dan KPU untuk buka segel," kata Kajad kepada Kompas.com, di Solo, Jawa Tengah, Senin (11/2/2019).

Surat suara pilpres yang diterima KPU Surakarta sebanyak 431.439 surat suara yang terdaftar dalam DPT dan tambahan 2 persen untuk cadangan.

"Proses pelipatan mungkin kami lakukan akhir Februari, menunggu semua surat suara datang. Februari ini jadwalnya seluruh surat suara akan datang," katanya.

KPU akan memanfaatkan waktu sesingkat mungkin untuk melakukan proses pelipatan. Perakitan bilik suara dimulai pekan ini.

Dia menambahkan, sebelum perakitan KPU akan membuat alas bilik suara yang terbuat dari dupleks atau kedap air.

Baca juga: Bawaslu RI Temukan 696 Kotak Suara Rusak di Gudang KPU Cirebon

"Supaya bilik suara yang terbuat dari karton dupleks ini tidak rusak terkena air. Kami sudah beli satu truk lebih palet sebagai alas bilik suara. Perakitan bilik suara kami mulai Senin ini," ucapnya.

Dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019 pada 17 April di Solo, terdapat 1.732 tempat pemungutan suara (TPS) dengan jumlah pemilih tetap hasil perbaikan kedua sebanyak 421.999 pemilih.

"Pemeliharaan DPTHP-2 terus kami lakukan biar nanti transparan. Berapa yang TMS, meninggal dunia, yang sudah menjadi TNI/Polri, ganda, nanti cocoknya secara nasional," ungkap Kajad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com