Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bunga Bangkai yang Tumbuh di Pekarangan Rumah hingga Mati karena Manusia...

Kompas.com - 10/02/2019, 19:17 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Selasa (5/02/2019) malam, keluarga Umar di RT 08 RW 04 Lingkungan Takoa, Kelurahan Toloa, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore, Provinsi Maluku Utara, sempat dibuat bingung dengan bau menyengat layaknya bangkai.

Mereka mengira bau itu berasal dari tikus mati ataupun kucing mati.

“Malam Rabu itu, orang rumah dan tetangga tiba-tiba bau seperti binatang mati, terus dicari sampai ke jalan tidak mendapatkan asal bau itu,” kata Umar saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Minggu (10/02/2019).

“Dari jalan, kembali lagi ke halaman rumah dan bau itu terasa sekali di samping rumah. Setelah disenter ternyata datangnya dari bunga,” kata Umar lagi.

Baca juga: Bunga Bangkai Setinggi 2,5 Meter Mekar di Kebun Warga di Bengkulu

Semakin mendekati bunga itu, kata Umar, bau bangkai itu semakin terasa. Namun, mereka tak dapat berbuat banyak karena baru melihat bunga seperti itu.

“Saya bilang jangan dulu diapa-apakan bunga itu jangan sampai ada apa apanya dengan bunga itu karena baru melihatnya,” kata Umar.

Dari bau yang dikeluarkan bunga itu, Umar bersama warga sekitar yakin bahwa itu adalah bunga bangkai atau Amorphophallus.

Bunga Bangkai (Amorphophallus) yang tumbuh di RT 08 RW 04 Lingkungan Takoa, Kelurahan Toloa, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore, Provinsi Maluku Utara, Minggu (10/02/2019)KOMPAS.com/YAMIN ABD HASAN Bunga Bangkai (Amorphophallus) yang tumbuh di RT 08 RW 04 Lingkungan Takoa, Kelurahan Toloa, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore, Provinsi Maluku Utara, Minggu (10/02/2019)

Umar bercerita, awalnya sekitar minggu ketiga Januari 2019 lalu, ia melihat bunga itu tumbuh di pekarangan rumahnya ketika mengurus tanamannya yang lain. Namun, ia tak menyangka sama sekali jika itu akan menjadi bunga karena bentuknya tidak seperti bunga pada umumnya.

“Saya biarkan terus tumbuh, sambil saya mengontrol perubahannya dari hari ke hari,” kata Umar.

Baca juga: Melihat Bunga Bangkai yang Tumbuh Subur di Air Terjun Kemenuh

Dua pekan kemudian atau sekitar Selasa (05/02/2019) malam barulah diketahui jika itu ternyata adalah bunga bangkai setelah mengeluarkan bau tak sedap.

“Paginya kita lihat bunga itu sangat indah, kelopaknya itu berwarna merah ke unguan dan mengeluarkan air, kemudian di tengah-tengahnya banyak lalat yang singgap,” jelas Umar.

Bunga itu spontan menjadi perhatian warga lainnya, setelah diunggah di media sosial Facebook keesokan harinya.

Banyak warga berdatangan untuk melihat langsung dan mengabadikannya dengan foto selfie. Namun keramaian itu ternyata sekaligus akhir dari bunga endemik Indonesia itu.

Hanya dalam hitungan hari, tiba-tiba layu setelah seseorang berusaha mencoba mencabutnya.

Baca juga: Bunga Bangkai, Si Cantik yang Terus Dibantai

“Sekarang sudah layu Pak, ada orang yang berusaha mencabutnya tapi karena tak bisa akhirnya patah. Saat kejadian itu kebetulan saya tidak berada di tempat,” kata Umar.

Ia berharap, bunga endemik Indonesia itu masih dapat tumbuh kembali.

Meski bunga itu sudah patah, Pak Umar masih berusaha menanamnya kembali dan menyiramnya.

“Banyak warga menyesalkan ini karena bunga ini jarang-jarang ada,” katanya lagi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com