Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Desa Terpencil di Kepulauan Aru Tak Tahu Nama Capres dan Waktu Pemilu

Kompas.com - 10/02/2019, 17:06 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dian Maharani

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku menemukan banyak warga di sebuah desa adat terpencil di daerah tersebut yang belum mengetahui waktu pelaksanaan pemilu 2019 dan juga nama pasangan capres-cawapres.

KPU setempat menemukan fakta tersebut saat melakukan sosialisasi tentang pemilu 2019 di Desa Waifual, Kecamatan Sir-Sir, Kepulauan Aru, pada Minggu (10/2/2019).

Komisioner KPU Kepulauan Aru, Yos Sudarso Labok melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com mengatakan, kondisi desa yang didatangi pihaknya untuk melakukan sosialisasi itu terbilang sangat terisolasi.

“Saya ditemani Ketua PPK Sir-Sir dan beberapa anggota PPK datang di Desa itu sekitar pukul 06.30 WIT,” kata Yos, Minggu (10/2/2019).

Dia menjelaskan pihaknya sengaja mendatangi kampung tersebut pada waktu pagi hari karena takut penduduk desa akan ke hutan. Setelah tiba di kampung tersebut, pihaknya langsung melaporkan maksud dan tujuan kedatangan mereka ke kepala desa (kades) setempat.

Baca juga: KPU DKI Buka Posko Pusat Informasi Pemilu 2019 di Car Free Day

“Setelah melapor maksud kedatangan di rumah sang kades, kami diarahkan ke halaman rumah seorang warga untuk memulai sosialisasi,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, dalam sosialisasi itu ternyata banyak warga yang tidak tahu waktu pelaksanaan pemilu 2019, bahkan tidak tahu nama calon presiden dan wakil presiden yang akan berkompetisi di Pilpres nanti.

“Ternyata mereka (warga) tidak tahu ada berapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih pada tanggal 17 April 2019. Mereka hanya tahu calon anggota legislatif,” ungkapnya.

Saat itu, kata Yos, pihaknya kemudian menempel lima jenis surat suara yakni untuk pemilihan anggota DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI, dan surat suara untuk calon presiden dan wakil presiden serta menjelaskannya kepada warga agar mereka lebih paham saat pemilihan nanti.

“Kami juga melanjutkan kegiatan yang sama di beberapa desa, seperti di Desa Wafan, Gumsei, Foket, Tasingwaha dan Warialau,”katanya.

Desa adat Waifual terbilang merupakan salah satu desa paling terpencil di Kepulauan Aru. Untuk menuju di desa ini dari Ibu kota Kepulauan Aru, Dobo, pihak KPU harus menggunakan transportasi laut atau kapal cepat yang memakan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Namun jika kondisi cuaca laut buruk, waktu tempuh menuju desa itu akan semakin lama lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com