Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil "Ngebet" Ingin Bangun Sirkuit MotoGP di Jabar

Kompas.com - 09/02/2019, 14:23 WIB
Dendi Ramdhani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menggulirkan wacana untuk membangun sirkuit di Jabar. Hal itu ia sampaikan usai bertemu dengan pebalap MotoGP, Marc Marquez di Gedung Sate Jalan Diponegoro, Sabtu (9/2/2019).

Pria yang akrab disapa Emil itu menilai, kehadiran sirkuit akan mendongkrak potensi ekonomi di Jabar.

"Sekarang saya melihat MotoGP ini bukan urusan olahraga, tapi pariwisata. Saya enggak ada masalah dan mendukung. Karena MotoGP ini harus berada dalam radius perhotelan. Sehingga pariwisata Jabar bisa maju dengan jenis pariwisata alam dan pariwisata event," ucap Emil.

Emil mengaku sudah kedatangan dua investor yang berminat membangun sirkuit di Jabar. Saat ini, kata Emil, baru tahap penjajakan.

Baca juga: Gandeng Investor Malaysia, Sumedang Berencana Bangun Sirkuit MotoGP

"Saya sudah dua kali kedatangan investor yang menyatakan minat untuk membuat sirkuit yang terkait MotoGP. Investornya masih lokal. Ini menandakan peluang bisnis event berbentuk olahraga ini tinggi sekali" ujar Emil.

Emil menargetkan kawasan Pantura Jabar jadi lokasi sirkuit tersebut. Sebab, Pantura akan jadi daerah pengembangan utama Jabar. Ia menyebut, area seluas 200 hektar akan disiapkan guna merealisasikan rencana tersebut.

Baca juga: Saat Ridwan Kamil Ngobrol Santai Bareng Marc Marquez di Gedung Sate

"Rencananya di daerah Bandara Kertajati. Supaya orang dari seluruh dunia kalau mau datang enggak terlalu jauh kan dari Bandara. Dan memang lahannya mau dijadikan kota baru yang disebut segi tiga emas. Lahannya minimal 200 hektaran. Kalau gak ada halangan tahun depan," tuturnya.

Namun, Emil mengakui tak mudah merealisasikan wacana tersebut. Apalagi, banyak daerah di Indonesia yang punya keinginan sama.

"Ya pasti tahun depan kalau mulai. Karena saingannya kan banyak ada di Sumatera, NTB (Nusa Tenggara Barat) juga mau. Tapi menurut saya, jangan hanya lokasi, tetapi lihat jumlah penduduknya. Kalau di Jabar perfect karena jumlah penduduknya sangat besar yang merupakan konsumen dari motor," jelasnya.

Kompas TV Pose 1 jari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri ini akhirnya dilaporkan Koordinator Pelaporan Bela Islam ke Bawaslu. Selain Emil dan Hanif, Korlabi turut melaporkan kepala daerah di Provinsi Riau. Khusus untuk Ridwan Kamil dan Hanif Dhakiri pelapor menilai pose 1 jari itu menguntungkan salah satu pasangan capres-cawapres. Kita bincangkan soal ini bersama pelapor dari Koordinator Pelaporan Bela Islam, Azam Khan dari Sumenep, Jawa Timur, dan juga Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Lukman Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com