Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.000 KK di Ambon Terima Bantuan PKH

Kompas.com - 09/02/2019, 13:21 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Sebanyak 7.137 warga yang terkategori kurang mampu di Kota Ambon menerima penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap pertama tahun 2019 dari pemerintah pusat.

Penyerahan bantuan tersebut diserahkan  Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat dan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy.

Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan penerima bantuan di Auditorium Universitas Pattimura Ambon, Sabtu (9/2/2019).

Jumlah bantuan PKH di Kota Ambon senilai Rp 13,8 milir, sedangkan untuk program BPNT ditujukan kepada sebanyak 10.805 keluarga dengan total bantuan senilai Rp 2,17 miliar sehingga totalnya mencapai Rp 16.014.550.000.

Baca juga: Kemensos Siapkan Rp 13 Miliar bagi 21.463 Keluarga Penerima PKH di Depok

“Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan menyejahterakan masyarakat di Kota Ambon,” kata Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambuatannya.

Airlangga mengungkapkan penerima bantuan diharapkan dapat keluar dari keterpurukan ekonomi dengan mewujudkan kemandirian ekonomi sehingga tidak bergantung pada bantuan pemerintah semata.

Bantuan itu, kata dia, dapat juga digunakan sebagai modal untuk pengembangan usaha sesuai dengan keterampilan para penerima.

“Penerima manfaat perlu mendapatkan pengetahuan untuk mengelola uang bantuan agar digunakan dengan bijak untuk keperluan produktif,” ujarnya.

Dia menjelaskan dalam lima tahun terakhir, pemerintah terus memberikan perhatian serius dalam penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan.

Hal ini diwujudkan dengan meningkatkan anggaran bantuan sosial maupun perluasan target sasaran.

Menurutnya Program PKH yang terintegrasi dengan program BPNT atau Rastra merupakan salah satu program bantuan sosial yang berkonstribusi besar terhadap penurunan angka kemiskinan.

“Pertengahan Januari lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa angka kemiskinan di Indonesia kembali turun dari 9,82 persen ke 9,66 persen. Kebijakan peningkatan anggaran PKH dari hanya 5,6 triliun di tahun 2014 ke 34,4 triliun di tahun 2019 dan jumlah KPM PKH terus bertambah dari 2,79 juta KPM di tahun 2014 menjadi 10 juta KPM di tahun 2018,”ungkapnya.

Dia pun menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar pemanfaatan bantuan PKH dan BPNT dapat digunakan untuk meningkatkan taraf kesehatan anggota keluarga dalam ketercukupan gizi Ibu dan anak usia dini dan peningkatan kualitas pendidikan anak.

Baca juga: Mensos Ungkap 4 Alasan PKH dan BPNT Mampu Turunkan Angka Kemiskinan

“Pendidikan menjadi pembuka jalan bagi anak-anak PKH untuk naik ke level yang lebih tinggi. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Negara memerlukan anak-anak yang pintar, cerdas, sehat sehingga kelak Indonesia menjadi bangsa yang semakin maju,”pungkasnya.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengungkapkan bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan warga Kota Ambon dan mengurangi angka kemiskinan.

“Bantuan ini akan sangat mebantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Ambon, karena itu selaku pimpinan di kota ini, saya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah melalui bapak Presiden Joko Widodo,”ungkapnya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan atau PKH bagi warga penerima manfaat saat berkunjung ke Garut Jawa Barat. Presiden Joko Widodo berharap pelaksanaan program keluarga harapan dapat mengurangi ketimpangan antara yang berpenghasilan tinggi dengan rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com