Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Anak 2 Tahun Ditemukan Tewas Tergantug di Jendela Rumah

Kompas.com - 09/02/2019, 05:00 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com — Kasus kematian PR, balita berusia 2 tahun, masih diselidiki oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Palembang.

Sebab, petugas menemukan kejanggalan atas tewasnya balita perempuan tersebut di kediaman orangtuanya di Jalan Lunjuk Jaya, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang.

Informasi yang dihimpun, kejadian yang berlangsung pada Rabu (6/2/2019) itu terungkap ketika MR (28), bibi korban, datang ke lokasi kejadian untuk melihat PR. Namun, ketika datang, ia terkejut melihat PR sudah tergantung di jendela rumah.

Baca juga: Seorang Anak Balita Ditemukan Tewas Tergantung di Jendela Rumah

MR yang ketakutan langsung memberitahukan kondisi PR kepada keluarganya. ED (38) dan NR (30) yang adalah orangtua korban, pulang ke rumah.

"Korban langsung dibawa keluarga ke Rumah Sakit (RS) Siti Khadijah untuk diperiksa dan ternyata sudah meninggal. Kedua orangtuanya waktu itu sedang bekerja dan tidak ada di rumah," kata Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (8/2/2019).

Setelah dinyatakan meninggal, pihak keluarga akhirnya membuat laporan di Polresta Palembang terkait tewasnya PR.

Petugas langsung datang ke lokasi kejadian dan membawa PR ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

"Namun, keluarga menolak untuk autopsi dengan alasan korban masih kecil sehingga tidak tega. Kasus ini masih diselidiki," ujar Yon.

Baca juga: Kisah Sedih Anak Balita yang Tercebur ke Kuali Berisi Soto Panas

Sementara itu, dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara, dr Mansuri, mengakui jika ada kejanggalan dari jenazah PR saat dilakukan visum.

Pihaknya menemukan adanya bekas jeratan di bagian leher korban.

"Diduga ada jeretan di leher. Nah, untuk kasus kekerasan seksual tidak ditemukan karena cuma dilakukan visum luar karena keluarga menolak," katanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com