Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seandainya Tahu Anak Saya Begini, Saya Tidak Sekolahkan Dia di ATKP"

Kompas.com - 08/02/2019, 21:24 WIB
Hendra Cipto,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Kekecewaan dirasakan Daniel Pongkala yang mengetahui anaknya, Aldama Putra Pongkala (19), taruna kampus Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Sulawesi Selatan, harus tewas ditangan seniornya

Daniel tidak menyangka, anak tunggalnya itu harus tewas dengan cara tersebut. Daniel mengatakan, Aldama merupakan anak yang pendiam dan penurut. 

“Saya sudah bayar Rp 21 juta, biaya itu termasuk biaya satu semester Rp 10 Juta beserta uang perlengkapan, seragam dan lainnya. Seandainya saya tahu anak begini, saya tidak sekolahkan dia di ATKP. Mendingan di kampus lain, kalau masuk hanya untuk dipukuli hingga meninggal,”  ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/2/2019).

Baca juga: Taruna ATKP Makassar Meninggal Dunia, Kemenhub Perketat Pengawasan

Sebelum Aldama meninggal, Daniel sempat menanyakan luka-luka yang ada di tubuh anaknya itu. Namun, Aldama beralasan bahwa luka itu didapatkan saat berlatih karate.

“Anak saya itu tidak pernah terbuka meski saya biasa tanya dia kenapa ada luka lebam itu yang sering ada pada tubuhnya. Cuma dia singkat jawabnya, 'biasalah Pak kalau latihan karate'. Saya pun kembali tenang, meski was-was melihat biasa ada luka lebam di tubuhnya,” ujar Daniel. 

Baca juga: Sejak 2016, Dua Taruna ATKP Makassar Tewas, Diduga Korban Penganiayaan

Daniel juga menyoroti sistem pengamanan kampus yang dinilai tidak maksimal. Daniel berharap agar tidak ada lagi aksi kekerasan yang terjadi pada taruna ATKP Makassar. Salah satunya dengan perbaikan sistem keamanan kampus.

Baca juga: Kronologi Penyiksaan Taruna Senior ATKP kepada Juniornya hingga Tewas

“Sistem pengamanan di dalam kampus itu kurang bagus lah, karena hanya dijaga tiga orang mengawasi ratusan taruna. Jadi bagaimana tiga orang petugas ini mau bekerja maksimal. Belum lagi siapa yang memantau kamera CCTV, siapa yang mengawasi ratusan taruna,” ujar Daniel.

Sebelumya diberitakan, seorang taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP), Aldama Putra Pangkolan (19), tewas dengan sekujur tubuh penuh luka lebam setelah dianiaya seniornya di dalam kampus, Minggu (3/2/2019) malam.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan seorang tersangka, Muhammad Rusdi (21), taruna tingkat 2 ATKP Makassar. Pihak kampus telah menskorsing Rusdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com