Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubah Lava Gunung Merapi Masih Stabil

Kompas.com - 08/02/2019, 20:00 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyimpulkan jika kondisi kubah lava Gunung Merapi masih stabil.

"Kubah lava saat ini dalam kondisi stabil dengan laju pertumbuhan yang masih relatif rendah," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, dalam rilis tertulis Jumat (8/2/2019)

"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan ditetapkan dalam tingkat aktivitas waspada," ucap dia.

Untuk itu, pihaknya merekomendasikan kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi agar dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi, dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian.

Baca juga: Dibanding Volume Kawah, Pertumbuhan Kubah Lava Merapi Masih Kecil

"Sehubungan dengan sudah terjadinya beberapa kali awan panas dengan jarak luncur yang semakin besar, maka masyarakat di sekitar alur Kali Gendol agar meningkatkan kewaspadaan," ucap dia.

Dia mengatakan, Guguran lava dan awan panas berpotensi menimbulkan hujan abu. Masyarakat di sekitar diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," kata dia.

"Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ucap dia.

Dia menuturkan, cuaca cerah di Gunung Merapi terjadi pada pagi dan malam hari, siang dan sore hari berkabut.

Asap teramati berwarna putih, tebal, dengan tekanan gas lemah. "Tinggi maksimum 150 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada tanggal 3 Februari 2019," ucap dia.

Awan panas guguran teramati terjadi pada tanggal 7 Februari 2019 ke arah Kali Gendol. Awan panas guguran terjadi pada pukul 18.28 WIB, dengan jarak luncur 2.000 meter, amplitudo 70 mm dan durasi 215 detik.

Kegempaan Gunung Merapi dalam minggu ini tercatat 1 kali gempa awan panas (PF), 25 kali gempa hembusan (DG), 2 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 4 kali gempa fase banyak (MP), 377 kali gempa guguran (RF), 11 kali gempa low frekuensi (LF), dan 7 kali gempa tektonik (TT).

Baca juga: Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 2 Km

 

Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dari minggu sebelumnya.

Pada minggu ini, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 50 mm/jam selama 30 menit di Pos Babadan pada tanggal 1 Februari 2019.

Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

"Pemerintah daerah direkomendasikan untuk menyosialisasikan kondisi Gunung Merapi saat ini," kata dia. 

Kompas TV Gunung Merapi kembali aktif, sepanjang Kamis malam kemarin. Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta luncuran guguran lava pijar disertai awan panas mencapai jarak dua kilometer.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com