Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Pasien DBD, Permintaan Trombosit di PMI Jombang Meningkat

Kompas.com - 08/02/2019, 16:41 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Jombang Jawa Timur, menerima permintaan trombosit lebih banyak daripada biasanya pada Januari 2019.

Kepala Seksi Pelayanan Medis Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jombang, Rahmad Siswojo mengungkapkan, sepanjang Januari, permintaan trombosit meningkat hingga dua kali lipat.

Pada Januari, permintaan trombosit rata-rata 25 kantong per hari. Peningkatan permintaan trombosit terjadi akibat maraknya pasien rumah sakit yang terjangkit virus demam berdarah dengue (DBD).

Baca juga: Cegah DBD, Murid SD Diberi PR Laksanakan 3M

"Permintaan meningkat. Catatan kami selama Januari ada permintaan 707 kantong trombosit. Sejak maraknya pasien DBD, permintaan naik," kata Rahmad Siswojo, disela kegiatan donor darah di alun-alun Jombang, Jumat (8/2/2019).

Donor darah di alun-alun Jombang tersebut merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Kabupaten Jombang, kerja sama antara PMI dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang.

Rahmad Siswojo menuturkan, sejak Desember 2018, permintaan trombosit sebenarnya sudah mengalami peningkatan. Namun, saat itu, peningkatannya belum signifikan.

Memasuki Januari 2019, permintaan trombosit mengalami peningkatan signifikan. Permintaan itu datang sejumlah rumah sakit di Jombang, Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Lamongan.

Pada pekan pertama Februari, lanjut dia, permintaan trombosit di PMI Jombang juga masih tinggi dengan rata-rata permintaan 25 kantong setiap harinya.

"Rata-rata 25 kantong (trombosit) setiap hari. Bukan hanya dari rumah sakit di Jombang. Rumah sakit di daerah tetangga juga mengajukan permintaan kepada kami," kata Siswojo.

Atas tingginya permintaan trombosit yang diterima, PMI Jombang berinisiatif menjemput bola untuk menggaet pendonor darah. Sepanjang Januari 2019, PMI Jombang menggelar kegiatan donor non-reguler hampir setiap hari.

Rahmad Siswojo mengatakan, kegiatan donor darah di tempat umum merupakan salah satu cara PMI Jombang untuk memenuhi peningkatan permintaan trombosit dari sejumlah rumah sakit.

Baca juga: Korban Meninggal akibat DBD di Kota Tasikmalaya Bertambah Jadi 3 Orang

Secara reguler, kata Rahmad Siswojo, pihaknya membuka pelayanan donor darah setiap hari di kantor PMI Jombang.

Dua meninggal dunia akibat DBD

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Subandriyah mengungkapkan, jumlah kasus DBD yang tercatat sejak 1 Januari hingga 4 Februari 2019, sebanyak 115 kasus. Dua di antaranya meninggal dunia.

Dua korban yang meninggal akibat DBD terjadi pada Januari 2019. "Sampai saat ini, catatan kami untuk korban meninggal dunia, dua orang. Semoga, tidak ada lagi. Jangan sampai ada lagi," kata Subandriyah.

Subandriyah mengakui, ada peningkatan jumlah warga yang terjangkit DBD pada periode bulan yang sama, antara Januari 2018 dengan Januari 2019.

Pada Januari 2018, jumlah korban DBD tercatat sebanyak 60 orang, satu di antaranya meninggal dunia. Sementara, pada Januari 2019, jumlah korban DBD sebanyak 95, dua di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Kota Tasikmalaya Sebar Ribuan Ikan Cupang Guna Musnahkan Jentik Nyamuk DBD

"Jumlah seluruhnya dari Januari sampai Februari sekarang ini, ada 115 kasus DBD positif. Kalau yang suspect DBD 150," sebut Subandriyah.

Untuk menanggulangi DBD, kata Subandriyah, Pemkab Jombang mencanangan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) setiap hari Jumat. Itu berlaku untuk seluruh sekolah, tempat-tempat hunian publik serta perkantoran.

"Menurut kami kegiatan PSN lebih efektif. Kami tidak merekomendasikan fogging (pengasapan), karena tidak efektif untuk memberantas nyamuk," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com