Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Sekolah di Wates Terendam Banjir, Siswa Belajar Tanpa Alas Kaki

Kompas.com - 08/02/2019, 11:38 WIB
Dani Julius Zebua,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Hujan deras yang terjadi sejak Jumat (8/2/2019) dini hari mengakibatkan banjir di sejumlah sekolah di Kulon Progo, Yogyakarta. 

Salah satu sekolah yang terendam banjir berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Conegaran, Dusun Tambak, Desa Triharjo, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. Banjir menggenangi halaman sekolah hingga merendam sejumlah kelas hingga perpusatakaan sekolah. 

"Kira-kira tinggi setengah lutut," kata Kepala Sekolah SD Conegaran Sugiyah saat ditemui di lokasi, Jumat (8/2/2019).

Baca juga: Hujan Deras Akibatkan Banjir dan Longsor di Kendal

Sugiyah mengatakan, pihak sekolah akhirnya memilih meliburkan belajar mengajar siswa kelas 1 hingga 3 karena tiga kelas tersebut terendam banjir. Kegiatan belajar hanya berlangsung bagi para siswa kelas 4 hingga kelas 6 meski tanpa menggunakan alas kaki.

Siswa kelas 6 tengah mengikuti simulasi Ujian Nasional tingkat kecamatan.

Sugiyah mengatakan, para guru dan staf sekolah hingga kini berupaya mengeluarkan sisa genangan air, mengangkat kursi dan meja, serta membersihkan kelas.

Sugiyah menerangkan, sekolah yang dibangun pada tahun 1982 ini memang berada di bawah jalan raya lintas Selatan antar Provinsi DIY dan Jawa Tengah dan selokan irigasi yang panjangnya bisa lebih dari 500 meter.

Air selokan mengairi area persawahan maupun pertanian yang berada di sekitar sekolah.

Baca juga: Hujan Lebat, Belasan Rumah Terendam Banjir di Bangka

Sekolah berada di bawah jalan dengan ketinggian 0,5-1 meter. Sugiyah mengatakan, pihak sekolah telah melaporkan kejadian ini ke dinas pendidikan setempat.

Namun, hingga kini belum pernah ada peninggian elevasi sekolah agar banjir tidak terulang menggenang sekolah.

Sugiyah berharap, pemerintah segera meningkatkan elevasi atau ketinggian sekolah untuk mengantisipasi kejadian serupa.

"Sudah pernah lapor, tapi menurut pemerintah belum ada karena DAK 2019-2020 digunakan untuk relokasi dua sekolah," kata Sugiyah.

Baca juga: Pemkab Luwu Timur Kirim Bantuan Korban Banjir di Gowa dan Jeneponto

Banjir sudah terjadi di sekolah ini dalam beberapa tahun belakangan.

Sekolah lainnya yang terdampak banjir berada di Sekolah Menengah Kejuruan Maarif 2, Desa Wates, Kulon Progo. Halaman parkir, halaman dalam, seluruh ruang kelas hingga ruang guru terendam banjir.

Baca juga: Pemkab Luwu Timur Kirim Bantuan Korban Banjir di Gowa dan Jeneponto

Akibatnya, proses simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer terganggu.

"Simulasi bagi kelas 12 yang sedang mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk pelajaran Produktif Busana, terpaksa kami tunda," kata Kasek SMK Maarif 2, Pancariastuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com