Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Dukungan Amien Rais untuk Ketum 212 | Kaus "Tahanan Politik" Ahmad Dhani

Kompas.com - 08/02/2019, 06:23 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

3. Pemeriksaan Ahmad Dhani di PN Surabaya

Musisi Ahmad Dhani menjalani sidang perdana perkara ujaran kebencian akibat "vlog Idiot" di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/2/2019).

Dalam persidangan itu, Dhani mengenakan kaus hitam bertuliskan "Tahanan Politik" dan mengenakan blangkon hitam penutup kepala. Sayangnya, Dhani tidak menjelaskan apa maksud kaus yang dia pakai.

Secara terpisah, kuasa hukum Dhani, Aldwin Rahardian, mengatakan, Dhani mengenakan kaus itu sebagai bentuk protes dirinya atas kasus yang saat ini sedang dihadapi baik itu perkara yang di sidang di Jakarta maupun di Surabaya.

"Dua kasus ini menurut kami sangat kental nuansa politisnya daripada unsur pelanggaran hukumnya," kata Aldian saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca berita selengkapnya: Ahmad Dhani Kenakan Kaus "Tahanan Politik" Saat Sidang Kasus "Vlog Idiot"

4. Pengakuan dua preman terminal usai ditangkap polisi

Ilustrasi media sosialipopba Ilustrasi media sosial

Setelah tertangkap polisi, dua preman terminal di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, bernama Hotlan Simanjutak (23) dan Iwan Siregar (29), meminta maaf kepada para korbannya melalui media sosial.

"Saya memohon maaf kepada korban-korban yang telah saya peras di Terminal Suka Dame dan mengucapkan terima kasih kepada polisi Polsek Pemantangsiantar yang telah membantu saya membuat pernyataan ini. Terima kasih," ucap Hotlan di video tersebut, seperti dikutip dari Surya.co.id.

Selain itu, mereka juga mengajak rekan-rekan mereka sesama preman untuk bertobat.

"Kepada teman-teman saya agar tidak melakukan tindakan tersebut kalau tidak mau bernasib seperti saya dan berurusan dengan Polres Pemantangsiantar," lanjutnya.

Baca berita selengkapnya: Viral, Video 2 Preman Minta Maaf ke Korban dan Ajak Preman Lain Bertobat

5. Alasan dugaan pelecehan seksual di UGM diselesaikan non-litigasi 

Kuasa Hhkum Catur Udi Handayani (jilbab merah), Suharti (Direktur Rifka Annisa, pendamping penyintas), Sukiratnasari (kuasa hukum, mengenakan baju putih) dan Afif Amrullah (kuasa hukum) saat jumpa pers di kantor Rifka Annisa terkait penyelesaian dugaan pelecehan seksual di KKN UGM.KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA Kuasa Hhkum Catur Udi Handayani (jilbab merah), Suharti (Direktur Rifka Annisa, pendamping penyintas), Sukiratnasari (kuasa hukum, mengenakan baju putih) dan Afif Amrullah (kuasa hukum) saat jumpa pers di kantor Rifka Annisa terkait penyelesaian dugaan pelecehan seksual di KKN UGM.

Kasus dugaan pelecehan seksual di KKN UGM diselesaikan secara non-litigasi. Penyelesaian non-litigasi dinilai menjadi solusi yang lebih mampu menjamin pemulihan hak-hak penyintas.

"Kami berdiskusi dengan penyintas dan lebih memilih penyelesaian non-litigasi," ujar kuasa hukum penyintas, Sukiratnasari, dalam jumpa pers di kantor Rifka Annisa, Rabu (6/2/2018).

Sukiratnasari menjelaskan, pertimbangan memilih penyelesaian non-litigasi karena melihat perkembangan kasus semakin hari menjadi tidak jelas dan tidak memihak kepada penyintas. Bahkan justru berpotensi memperbesar tekanan psikis penyintas.

Baca berita selengkapnya: Ini Alasan Dugaan Pelecehan Seksual di UGM Diselesaikan Nonlitigasi

Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani, Wijaya Kusuma, Michael Hangga Wismabrata, Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com