Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.046 Penerbangan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta Dibatalkan Selama Januari

Kompas.com - 07/02/2019, 20:05 WIB
Wijaya Kusuma,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pada Januari 2019, sebanyak 1.046 penerbangan di Bandara International Adisutjipto Yogyakarta membatalkan penerbangan.

Dampak pembatalan ini, jumlah penumpang di Bandara International Adisutjipto Yogyakarta menurun hingga 13 persen.

"Selama Januari 2019 ada penurunan jumlah penumpang cukup signifikan, 13 persen lebih. Termasuk dengan penerbangan di Adisutjipto, di mana ada cancel flight sebanyak 1.046 flight," ujar General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama di kantornya, Kamis (7/2/2019).

Agus mengatakan, penurunan jumlah penumpang pada Januari 2019 ini baru kali ini terjadi. Pada Januari 2018 lalu, memang ada penurunan tetapi tidak signifikan, hanya 1 persen.

"Tahun sebelumnya (2017) kita sempat naik juga. Tapi tahun ini secara data kami mengalami penurunan," katanya.

Baca juga: Aspal Landasan Terkikis karena Hujan, 9 Penerbangan di Bandara Adisutjipto Tertunda

Menurut Agus, penyebab penurunan jumlah penumpang bisa karena bagasi berbayar, faktor cuaca dan low season.

"Ini fenomena yang perlu kita sikapi bersama. Tapi saya yakin di bulan-bulan berikutnya akan lebih baik. Insya Allah di Bulan Februari akhir dan Maret sudah kembali normal, harapan kami seperti itu," harapnya.

Baca juga: Kena Tarif Bagasi Rp 2,5 Juta, Penumpang Ini Tinggalkan Oleh-oleh Dodol dan Kopi di Kualanamu

Bandara Internasional Adisutjipto melayani 180 penerbangan per hari. Sebanyak 10 maskapai melayani 15 rute domestik dan 2 rute internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com