Seorang Taruna Tewas, ATKP Makassar Klaim Telah Perketat Keamanan Kampus

MAKASSAR, KOMPAS.com –  Direktur Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar Agus Susanto mengatakan, tidak menyangka kekerasan masih terjadi di kampus tersebut.

Agus mengatakan, pihaknya telah memperketat sistem pengamanan di ATKP dengan menggunakan kamera CCTV dan sejumlah petugas keamanan dari internal kampus hingga anggota TNI AU,. Kampus ATKP  juga dijaga selama 24 jam,

Bahkan, kata Agus, pihaknya melarang para taruna untuk berkeliaran di area kampus mulai pukul 23.00 Wita.

“Sistem pengamanan dalam kampus saya kira cukup, karena dijaga tiap shift oleh 5 orang security, 3 taruna pengasuh, 3 anggota TNI AU,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/2/2019).

Baca juga: 5 Fakta di Balik Kematian Taruna ATKP Makassar, Kronologi Penganiayaan hingga Sempat Telepon Sang Ayah

Agus membantah adanya perpeloncoan di kampus tersebut. Perpeloncoan antara taruna senior kepada taruna junior sudah dilarang keras dilakukan di ATKP Makassar.

Agus mengatakan, sebelum masuk pendidikan, seluruh taruna beserta orangtua diminta menandatangani surat pernyataan tersebut.

Baca juga: Sejak 2016, Dua Taruna ATKP Makassar Tewas, Diduga Korban Penganiayaan

“Jadi kita sudah lama tidak berlakukan lagi itu sistem perpeloncoan, apalagi tindak kekerasan di dalam kampus. Jadi ada surat yang perjanjian dan penyataan yang ditandatangani taruna dan orangtuanya sebelum masuk pendidikan,” ujar Agus.

Baca juga: Aniaya Taruna ATKP hingga Tewas, Taruna Senior Dikenai Skorsing

Sebelumya diberitakan seorang taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP), Aldama Putra Pangkolan (19) tewas dengan sekujur tubuh penuh luka lebam setelah dianiaya seniornya di dalam kampus, Minggu (3/2/2019) malam.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan seorang tersangka Muhammad Rusdi (21) taruna tingkat 2 ATKP Makassar.

Pihak kampus telah menskorsing Rusdi.