Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Sebut Pembakaran Kendaraan di Jateng Tak Terkait Politik

Kompas.com - 06/02/2019, 17:48 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menduga, pelaku penyebaran teror pembakaran terhadap sejumlah kendaraan bermotor di Jawa Tengah tidak berkaitan dengan politik.

Hal itu berkaca dari pengalaman Pemilu dan Pilkada sebelumnya, bahwa tidak ada insiden serius saat pesta demokrasi itu berlangsung.

"Jawa Tengah terkenal sejuk, damai masyarakatnya kondusif. Pemilihan Gubernur, Pemilihan Bupati serentak, sejuk-sejuk saja. Tidak ada kejadian seperti ini," kata Ganjar, melalui siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (6/2/2019) sore.

Namun, Ganjar menduga pembakaran kendaraan dilakukan oleh orang yang sudah terlatih. Dugaan itu, sambung dia, karena berdasarkan koordinasi pemerintah dengan aparat keamanan, pola teror belum diketahui.

Baca juga: Cegah Teror Pembakaran Mobil, Kapolda Jateng Minta Polisi Tidur di Balai Desa

Pembakaran kendaraan dilakukan secara acak dan tidak banyak meninggalkan jejak.

"Jejaknya relatif bersih. Saya menduga orangnya ini cukup terlatih," tambah dia.

Ganjar meminta kepolisian agar serius menindak tegas para pelaku teror, dan mengungkap motif peristiwa dari rangkaian insiden yang telah terjadi.

"Saya meminta aparat penegak hukum agar tidak ragu, kalau pelru ambil tindakan tegas," tambah dia.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono menyebut, teror pembakaran sejumlah kendaraan di wilayahnya ditujukan untuk menakuti masyarakat.

Berdasarkan rangkuman dari sejumlah kejadian, motif pembakaran diduga hanya untuk menakut-nakuti.

Polisi, sambung Condro, serius mengungkap persoalan teror pembakaran kendaraan. Polri akan berusaha agar pengungkapan kasus itu selesai secepatnya.

Baca juga: Kasus Pembakaran Mobil Kembali Terjadi, Kali Ini di Grobogan

Teror pembakaran kendaraan bermotor di Jawa Tengah hingga kini belum terungkap. Sejak Desember 2018, hingga awal Februari 2019, setidaknya ada 22 kasus pembakaran kendaraan, baik mobil maupun motor.

Polisi hingga kini masih berusaha mengumpulkan barang bukti terkait di tahap penyelidikan. Kepolisian belum dapat mengungkap kasus ini karena minimnya barang bukti.

Kejadian teror yang rata-rata dilakukan pada dini hari atau menjelang subuh itu tidak banyak ada saksi yang melihat kejadian.

Selain itu, kamera pengintai yang dipasang di perumahan juga tidak secara jelas menunjukkan ciri-ciri pelaku pembakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com