Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Erupsi Gunung Karangetang, 112 Warga Dievakuasi hingga Aktivitas Leleran Lava

Kompas.com - 06/02/2019, 08:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas Gunung Karangetang di Kabupatan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terus menunjukkan peningkatan.

Warga di tiga desa di sekitar gunung pun terpaksa dievakuasi oleh petugas. Selain itu, berdasarkan pengamatan petugas leleran lava dari puncak gunung semakin sering terjadi.

Petugas terkait telah menetapkan status Gunung Karangetang menjadi siaga atau level III dan menghimbau warga tak beraktivitas di radius 2,5 kilometer dari puncak kawah gunung. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Warga di lereng Gunung Karangetang dievakuasi

Asap tebal akibat leleran lava Gunung Karangetang di Desa Batubulan, melalui Kali Malebuhe, Kecamatan Siau Barat Utara, Senin (4/2/2019).KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY Asap tebal akibat leleran lava Gunung Karangetang di Desa Batubulan, melalui Kali Malebuhe, Kecamatan Siau Barat Utara, Senin (4/2/2019).

Warga di sekitar gunung yang berada di area Barat laut-Utara dari Kawah 2, di antaranya Desa Niambangeng, Beba, dan Batubulan diminta mengungsi ke tempat yang aman.

"Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang yang berada di area Barat laut-Utara dari Kawah 2, di antaranya Desa Niambangeng, Beba dan Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran Gunung Karangetang yaitu di luar zona perkiraan bahaya tersebut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia Prama Tatipang seperti dikutip dari rilis tertulis, Selasa (5/2/2019).

Selain itu, petugas menjelaskan, kebutuhan para pengungsi telah dipenuhi untuk sementara.

"Pemerintah daerah (Pemda), TNI-Polri, camat, dan masyarakat, bahu-membahu dalam menghadapi kondisi tersebut," kata Kepala BPBD Sitaro, Bob Wuaten, melalui pesan singkatnya pada hari Senin (4/4/2019) pukul 12.48 WITA.

Baca Juga: Gunung Karangetang Keluarkan Asap, Bau Belerang, hingga Suara Gemuruh

2. Dilarang beraktivitas di radius 2,5 kilometer dari puncak kawah

Guguran lava Gunung Karangetang tampak menghanguskan sejumlah pepohonan yang dilintasinya.Dokumen Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang Guguran lava Gunung Karangetang tampak menghanguskan sejumlah pepohonan yang dilintasinya.
Warga atau wisatawan dihimbau untuk tidak mendekati dan melakukan pendakian di Gunung Karangetang.

"Kemudian tidak beraktivitas di dalam zona perkiraan bahaya yang meliputi radius 2,5 kilometer dari puncak Kawah 2 (utara) dan Kawah Utama (selatan), dan area perluasan sektoral dari puncak ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 kilometer dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 kilometer," kata Yudia.

Dirinya juga meminta, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke laut.

"Warga disekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar senantiasa menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu," imbaunya.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Karangetang Meningkat, Warga di Tiga Desa Harus Dievakuasi

3. Waspadai informasi hoaks terkait erupsi Gunung Karangetang

Ilustrasi hoaksShutterstock Ilustrasi hoaks

Yudia menambahkan, warga diharapkan untuk mewaspadai informasi hoaks seputar aktivitas erupsi Gunung Karangetang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan selalu menginformasikan kondisi terkini dan arahan bagi warga terkait erupsi Gunung Karangetang.

Selain itu,usat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi saat ini terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Sulut, dan BPBD Sitaro untuk memberikan informasi tentang perkembangan aktivitas Gunung Karangetang, kata Yudia.

Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Karangetang Masih Tinggi, 112 Jiwa Dievakuasi

4. Pantauan sementara aktivitas Gunung Karangetang 

Gunung Karangetang saat erupsi pada Desember 2018 lalu.KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY Gunung Karangetang saat erupsi pada Desember 2018 lalu.

Selain itu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang mencatat secara visual gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Adapun asap kawah tidak teramati. Sementara itu, suara gemuruh mulai dari yang lemah hingga kuat sesekali terdengar.

"Pengamatan dari laut depan Desa Batubulan teramati ujung tumpukan atau leleran lava lebih kurang 3.475 meter dari puncak Kawah 2, dan ujung atau samping leleran terjadi longsoran material yang menimbulkan kepulan asap kecoklatan atau kelabu kehitaman tebal," kata Yudia, petugas Pos Pengamatan melalui rilis resminya, Selasa (5/2/2019).

Sebelumnya, pada hari Senin (4/2/2019), petugas pos mencatat terjadi guguran 19 kali, amplitudo 3-4 milimeter, durasi 30-55 detik.

"Embusan, jumlah 16, amplitudo 6-52 milimeter, durasi 20-60 detik. Hybrid atau fase banyak, jumlah 2, amplitudo 10 milimeter, S-P 0 detik, durasi 15-20 detik," kata Aditya Gurusali, salah satu petugas pos. 

Lalu, sempat terjadi tektonik jauh, jumlah 2, amplitudo 27-47 milimeter, S-P 15-25 detik, durasi 60-110 detik.

"Tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter). Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III atau siaga," kata dia.

Baca Juga: Malam Ini, Leleran Lava Gunung Karangetang Mengarah ke Kali Malembuhe dan Batuare

5. Himbauan Wakil Bupati untuk warga di lereng gunung

Gunung Karangetang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, menyemburkan abu vulkanik pada Kamis (20/12/2018).KOMPAS.com/SKIVO MANDEY Gunung Karangetang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, menyemburkan abu vulkanik pada Kamis (20/12/2018).

Wakil Bupati Sitaro John Palandung mengimbau warga di sekitar Gunung Karangetang untuk tetap mengikuti arahan petugas.

"Saat ini memang sudah ada sekira 112 jiwa yang dievakuasi. Mereka diungsikan ke kantor Desa Batubulan dan gereja Kawahang," ujarnya.

Pihak pemerintah siap untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Koordinasi juga sudah dilakukan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara.

"Mereka siap membantu. Gubernur sudah menginstruksikan ke BPBD dan Dinas Sosial Sulut. Bantuan secepatnya akan datang ke Sitaro," katanya.

Baca Juga: Wakil Bupati Sitaro Imbau Warga di Sekitar Gunung Karangetang Waspada

Sumber: KOMPAS.com (Skivo Marcelino Mandey)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com