Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Produsen Kue Keranjang di Tengah Persaingan Harga..

Kompas.com - 05/02/2019, 16:42 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com – Kue keranjang menjadi salah satu makanan "wajib" ada saat masyarakat Tionghoa merayakan Imlek setiap tahun. Kue dengan rasa manis ini biasa dijadikan suguhan kepada kerabat.

Bukan makanan asal Indonesia, kue keranjang atau nian gao merupakan kue asli dataran China yang memang keberadaannya hanya ada di waktu Imlek saja.

Setidaknya itulah yang dikatakan oleh Susana, pemilik produksi kue keranjang legendaris di Kota Solo, Jawa Tengah.

Perempuan yang menjadi generasi kedua dalam usaha pembuatan kue keranjang keluarga ini mengaku selalu kebanjiran pesanan setiap kali Imlek datang.

Saat ditemui di kediaman sekaligus tempat produksinya di Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ia terlihat sibuk menyiapkan kue-kue keranjang pesanan pelanggannya yang siap diambil.

Sembari menata kue di rak-rak untuk selanjutnya dikemas, Susana menceritakan tantangannya menjadi produsen kue keranjang di zaman sekarang.

"Kue keranjang terbuat dari ketan dan gula putih, bahan baku yang mahal mau tidak mau membuat harga jual kue keranjang juga mahal. Saya tidak bisa menurunkannya," ujar Susana mengawali perbincangan saat ditemui akhir pekan (3/2/2019).

Baca juga: Menengok Pembuatan Kue Keranjang, Penganan Khas Perayaan Imlek

Perbandingan

Kue keranjang Susana dengan merk dagang Dua Naga Mas, dijual dengan harga Rp 31.000 per kilogram. Setiap 1 kilogram terdiri dari 4-5 kue keranjang, tergantung ukurannya.

Harga ini, menurut Susana, sudah banyak yang menyaingi. Ia mengaku termasuk sebagai produsen yang melepas kue keranjang ke konsumen dengan harga yang tinggi.

Banyak produsen-produsen kue keranjang di solo yang menjual dengan lebih murah, misalnya Rp 25.000 per kilogram.

"Banyak sekali sekarang produsen yang jual dengan harga lebih murah. Tapi kualitasnya tidak tahu, lah," kata Susana sambil mengambilkan contoh kue keranjang murah tersebut.

Perbandingan kue keranjang produksi Dua Naga Mas (kanan) dan produsen lainnya (kiri).Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella Perbandingan kue keranjang produksi Dua Naga Mas (kanan) dan produsen lainnya (kiri).

Jika dipandang kasat mata, kue keranjang dengan harga murah yang dicontohkan memiliki warna coklat yang lebih pekat, menyerupai gula merah. Sementara kue buatannya cenderung berwarna coklat lebih terang.

Menurut dia, warna yang tidak terlalu pekat itu karena tidak adanya campuran yang ia masukkan ke dalam adonan kue yang baru bisa masak setelah dikukus selama 12 jam itu.

Beralih ke segi tekstur, kue keranjang dengan harga murah tadi memiliki tingkat kekenyalan yang lebih lembek.

"Seperti mainan anak-anak, squishy," ujar salah satu anak Susana yang ada di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com