Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Korban Gempa di NTB dan Sulteng Masih Belajar di Kelas Darurat

Kompas.com - 04/02/2019, 19:43 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Siswa korban bencana alam yang terjadi di tiga daerah di Indonesia hingga kini masih belajar di kelas darurat.

Kelas itu dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk menggantikan sekolah mereka yang rusak akibat gempa.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, kelas darurat itu menggantikan tenda yang digunakan oleh siswa untuk belajar. Nantinya, pemerintah akan membangun sekolah permanen di lokasi bekas gempa tersebut.

"Kalau yang di NTB (Nusa Tenggera Barat) dan Palu (Sulawesi Tengah) itu sekarang kondisinya anak-anak belajar di sekolah kelas darurat yang dibikin oleh Kementerian PUPR. Mereka semua belajar di tenda, secara bertahap dialihkan," kata Muhadjir, saat mengunjungi SMAN 1 Kota Malang, Senin (4/2/2019).

Baca juga: Kemendikbud Bangun Kelas Darurat di Dalam Tenda Bagi Korban Gempa

"Termasuk, kalau dari Kementerian PUPR belum tersedia, Kemendikbud itu membangun kelas darurat. Setelah ini, baru membangun sekolah permanen," tambah dia.

Sementara, untuk tsunami Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung, Muhadjir mengatakan bahwa jumlah sekolah yang rusak tidak banyak.

"Di wilayah Lampung dan Banten tidak banyak sekolah yang rusak," kata dia.

Muhadjir belum memastikan jumlah sekolah yang akan dibangun di tiga lokasi terdampak bencana gempa dan tsunami itu. Tugas Kemendikbud untuk pemulihan pasca-gempa, lanjut dia, adalah memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan.

"Yang penting Kemendikbud itu sesuai dengan Kepresnya hanya memastikan anak-anak itu tidak terganggu kegiatan proses belajar mengajarnya. Jadi, begitu selesai, mulai dari trauma healing, menyiapkan tenda darurat bersama UNICEF, kemudian sampai anak-anak dibangunkan kelas darurat oleh PUPR, maka tugas kita sebetulnya sudah bisa dibilang sudah selesai. Tinggal terus dipantau perkembangannya. Proses belajar mengajarnya jangan sampai terganggu," papar dia.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,0 di Talaud Tak Berpotensi Tsunami, BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi

Bencana alam berupa gempa dan tsunami yang terjadi di tiga daerah di Indonesia, menyebabkan ribuan sekolah rusak. Untuk bencana gempa di Nusa Tenggara Barat, jumlah sekolah yang rusak yang mencapai 553 unit.

Adapun untuk bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, jumlah sekolah yang rusak mencapai 2.736 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com