Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lilin Beragam Ukuran Sambut Imlek di Kelenteng Cokro Surabaya

Kompas.com - 04/02/2019, 17:15 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Lilin berbagai ukuran tertata rapi di dalam Kelenteng di Jalan Cokroaminoto Surabaya, Senin (4/2/2019). Lilin tersebut ditata rapi di sekitar 10 altar pemujaan.

Ada lilin yang setinggi puluhan centimeter, ada juga lilin setinggi lebih dari 3 meter dengan diameter tertentu.

"Satuan lilin kita menyebutnya Taki. Kalau yang itu, 1.000 taki," kata Sudiman pengurus Kelenteng Hon San Koo, sambil menunjuk lilin setinggi lebih dari 3 meter.

Lilin-lilin tersebut adalah milik umat Tionghoa yang akan bersembahyang Imlek di Klenteng yang terkenal dengan nama Kelenteng Cokro tersebut. Di bagian bawah lilin terdapat nama pemilik lilin.

"Biasanya satu lilin untuk beberapa orang. Karena itu nama di bawah lilin biasanya nama untuk satu keluarga," jelasnya. 

Baca juga: Kelenteng Tien Kok Sie Solo Persiapkan Ritual Mandi Budha untuk Sambut Imlek

Lilin yang dipasang untuk penerangan altar tersebut juga berjumlah dua untuk satu nama orang. "Sama dengan memasang lampion, harus minimal sepasang atau dua," terangnya.

Lilin-lilin itu terus dinyalakan hingga tubuh lilin habis meleleh. Di Kelenteng Cokro kata dia, lilin dinyalakan hanya saat kelenteng dibuka untuk sembahyang.

Hal itu untuk mencegah risiko kebakaran kelenteng. "Sudah umum berita kelenteng terbakar karena lilin. Kita tidak ingin seperti itu," ujarnya.

Semakin besar dan tinggi lilin, semakin lama juga waktunya menyala. Lilin ukuran besar menurutnya maksimal menyala hingga sembilan sampai 10 bulan.

Baca juga: Makna Aneka Makanan dan Buah-buahan di Kelenteng Saat Imlek

Penerang jalan hidup

Bagi Hardiono, lilin yang dipasang di sekitar altar kelenteng bukan sekadar untuk menerangi altar. Lebih dari itu, dia memaknai sebagai penerang jalan kehidupan pemiliknya.

Hardiono dan keluarganya meletakkan lilin di sejumlah kelenteng di kawasan Surabaya Utara.

"Saat lilin menyala, harapan kami hidup dan jalan kami bisa diterangi dan usaha kami bisa lancar banyak rezeki," ujarnya.

Di Kelenteng Cokro, sembahyang Imlek akan digelar pada Selasa (5/2/2019) dini hari.

Acara Sembahyang diawali dengan pertunjukan kesenian Barongsai. Esok harunya sembahyang kembali digelar setelah itu dilanjutkan dengan acara pembagian angpau. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com