Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Vulkanik Gunung Karangetang Masih Tinggi, 112 Jiwa Dievakuasi

Kompas.com - 04/02/2019, 13:34 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara, masih tinggi. Sebanyak 112 jiwa dari Desa Batubulan dan Desa Niambangeng Kawahang telah dievakuasi.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Senin (4/4/2019) pukul 12.48 WITA.

"Kondisi terkini, Gunung Karangetang masih status siaga. Aktivitas vulkanik masih tinggi, guguran lava pijar di Kali Malebuhe dan Kali Batuare sudah sejauh 2.800 dari kawah 2," katanya.

Lanjut dia, warga yang bermukim di sekitar kali tersebut, seperti Desa Batubulan, Lingkungan IV, dan Desa Niambangeng Kawahang telah dievakuasi.

"Mereka dievakuasi ke kantor Desa Batubulan dan Gereja Kawahang. Jumlah total 112 jiwa," ujarnya.

Baca juga: 5 Fakta Erupsi Gunung Karangetang, Aliran Lava ke Sungai Malebuhe hingga Status Siaga Darurat 90 Hari

Menurut dia, kebutuhan pengungsi telah dipenuhi.

"Pemerintah daerah (Pemda), TNI-Polri, camat, dan masyarakat, bahu-membahu dalam menghadapi kondisi tersebut," kata dia.

Sementara, Pos Pengamatan Gunung Karangetang mencatat, secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II.

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

"Sedangkan, di kawah 2 mengeluarkan asap putih sedang lebih kuraang 50 meter. Embusan asap kelabu tebal terlihat samar-samar," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Aditya Gurasali, dalam keterangan tertulis.

Untuk kegempaan, lanjut dia, terjadi guguran 19 kali, amplitudo 3-4 milimeter, durasi 30-55 detik.

"Embusan, jumlah 16, amplitudo 6-52 milimeter, durasi 20-60 detik. Hybrid atau fase banyak, jumlah 2, amplitudo 10 milimeter, S-P 0 detik, durasi 15-20 detik," sebutnya .

Ia menambahkan, juga terjadi tektonik jauh, jumlah 2, amplitudo 27-47 milimeter, S-P 15-25 detik, durasi 60-110 detik.

"Tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter). Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III atau siaga," kata dia.

Terkait hal ini, pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi.

Pertama, warga di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 kilometer dari kawah 2 (utara) dan perluasan ke sektor selatan, tenggara, barat, dan baratdaya sejauh 3 kilometer.

Kedua, warga menyiapkan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu.

Ketiga, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran Kali Batuawang hingga ke pantai.

Kompas TV Gunung Karangetang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara terus mengeluarkan asap tebal dan guguran lava. Petugas pos pantau menghimbau warga untuk mengungsi kerena berpotensi terjadi erupsi lebih besar lagi. Asap putih hingga hitam tebal terlihat disertai suara gemuruh dari Gunung Karangetang ini. Menurut petugas pos pengamatan Gunung Api Karangetang saat ini jarak ujung guguran lava hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari jalan raya warga dihimbau untuk waspada terjadiya erupsi yang lebih besar. Sementara itu ratusan warga Kampung Batubulan kini tinggal di dua lokasi pengungsian yakni Kampung Batubulan dan Kampung Kawahang. Warga menempati lokasi pengungsian yakni di Gereja GMIST Nazaret Niambangeng. Warga berharap pemerintah derah setempat memberikan bantuan makanan dan alat tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com