Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,0 di Talaud Tak Berpotensi Tsunami, BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi

Kompas.com - 04/02/2019, 10:59 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 5,0 terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Senin (4/2/2019) pukul 08.35 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa terjadi di lokasi 5.29 LU,127.49 BT (163 kilometer Timur Laut Kepukauan Talaud, Sulut), dengan kedalaman 95 kilometer.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko mengatakan, informasi gempa tersebut tidak dirasakan.

"Penyebab gempa yang dengan kedalaman menengah ini karena deformasi batuan akibat subduksi lempeng laut Filipinan," katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin.

"Gempa tidak berpotensi tsunami," tegas Edward.

Baca juga: Usai 5,7 Magnitudo, Empat Gempa Susulan Terjadi di Maluku

Sebelumnya, gempa magnitudo 4, 2 juga terjadi di Talaud, pukul 03.40 WITA. Lokasi 4.02 LU,127.14 BT (47 kilometer Tenggara Kepulauan Talaud, Sulut), kedalaman 10 kilometer.

"Memang sebelumnya terjadi gempa yang lebih kecil, dan berbeda lokasi pusat gempanya," ujarnya.

Gelombang tinggi

Selain gempa, gelombang 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Talaud, dan Kepulauan Sangihe. BMKG memprediksi gelombang tinggi tersebut akan berlangsung hingga Rabu (6/2/2019).

Kepala Seksi Observasi dan Informasi pada Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.

Baca juga: Gempa Bermagnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Talaud, Tidak Berpotensi Tsunami

Ia menjelaskan, tinggi gelombang 1,25 sampai 2,5 meter (moderate sea) berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan timur Bitung, perairan selatan Sulut, dan Laut Maluku.

"Sedangkan, tinggi gelombang 2,5 sampai 4 meter (rough sea) berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Talaud. Ini akan berlangsung hingga 6 Februari 2019, pukul 08.00 WITA," jelas Ricky dalam keterangan tertulis.

Ia mengimbau, perahu nelayan maupun kapal pesiar agar memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.

Perahu nelayan berisiko tinggi jika melaut dengan kondisi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Baca juga: Waspada Gelombang 6 Meter di Perairan Talaud dan Maluku

Lalu, kapal tongkang akan berbahaya jika melaut dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Kemudian Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter disarankan tidak berlayar.

Selanjutnya, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar berisiko tinggi melaut jika dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah yang tercantum dalam daftar peringatan dini di atas harap mempertimbangkan kondisi tersebut," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com