Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Lapar, Seekor Piton Masuki Kawasan Perumahan Mewah di Polewali

Kompas.com - 03/02/2019, 11:20 WIB
Junaedi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.COM – Seekor ular Piton sepanjang 4 meter lebih yang diduga sedang kelaparan dan mencari mangsa, menyerang masuk ke kawasan perumahan mewah Villa Tamara Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sekitar pukul 02.00 WITA, Sabtu (2/2/2019).

Penghuni perumahan yang sedang tertidur lelap kaget dan heboh lantaran kawasan pemukiman mereka dimasuki ular Piton.

Penemuan ular Piton ini tidak jauh dari cafe Batistuta yang terletak di tengah-tengah kompleks perumahan Villa Tamara di Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi barat dinihari tadi.

Baca juga: Mencari Air, Banyak Ular di Australia Tersangkut di Kaleng Minuman

Menurut Riko, sekuriti perumahan Villa Tamara yang sedang jaga malam, dirinya mendapatkan laporan dari warga kompleks perumahan jika seekor ular Piton ditemukan melintang di jalan dan hendak masuk salah satu rumah warga.

"Saya sedang jaga di pos, lalu datang warga melapor, kemudian saya ke lokasi bersama warga untuk mencari ularnya. Benar ternyata panjangnya 4 meter lebih," tutur Riko.

Baca juga: Ular Sanca yang Ditemukan di Dapur Rumah di Bekasi Gigit Penangkapnya

Ular ini sempat bersembunyi di bawah selokan air di depan rumah warga. Proses penangkapan ular ini cukup dramatis dan membutuhkan waktu hanpir dua jam karena ular pemangsa ini berusaha bersembunyi di bawah jembatan sempit hingga menyulitkan warga menarik keluar jalan.

"Proses penangkapannya cukup melelahkan karena sembunyi di bawah jembatan. Saya tarik ekornya pakai bambu dan besi baru berhasil ditangkap,"tuturnya.

Piton sempat melakukan perlawanan dengan cara mematok dan melilitkan badannya ke tangan Riko, namun dengan sekuat tenaga dibantu warga penghuni perumahan lainnya, Riko akhirnya berhasil menaklukkan reptil tersebut.

Baca juga: Cuaca Panas Australia Bikin Ular Piton Sambangi Toilet Warga

Ular dengan berat 80 kilogram dan panjang 4 meter lebih tersebut kemudian disimpan di sebuah kotak kayu.

Agar tak menggigit mulutnya dibalut dengan double tip atau lakban agar tidak membahayakan warga di sekitarnya. Untuk makanannya, warga memberi daging tikus dan daging ikan.

Menurut warga penghuni taman Villa Tamara, kemunculan ular Piton ini merupakan yang kedua kalinya.

Baca juga: 4 Alasan Banyak Orang Meninggal karena Gigitan Ular

Sebelumnya, warga juga menemukan ular Piton dengan ukuran yang lebih besar saat pembangunan pertama perumahan tersebut dimulai.

Warga menduga, kawanan ular yang lain masih ada di sekitar perumahan baru tersebut.

Komplek perumahan Villa Tamara dahulunya adalah hutan dan rawa yang diduga menjadi tempat habitat ular Piton berkembang biak.

Baca juga: Spesies Ular Baru Ditemukan, Tapi Sudah Jadi Santapan Ular Lain

Ular yang ditangkap warga tersebut, kini disimpan di salah satu rumah warga. Rencananya ular tersebut akan dipelihara dulu, sebelum di serahkan ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam( BKSDA) setempat.

Sejak ditangkap petugas sekuriti bersama warga setempat, ular Piton yang disimpan dalam kotak peti kayu ini terus didatangi warga secara bergantian. Warga yang penasaran hendak melihat langsung ular naas tersebut.

Baca juga: Pria Ini Mampu Bertahan Hidup meski Kedua Kakinya Dipatuk Ular

Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Mamuju, Ilyas menjelaskan, hewan atau ular Piton merupakan hewan yang termasuk tidak dilindungi oleh undang-undang. Ular Piton biasanya hanya hidup didataran rendah 600 mdpl dan hidup di semak-semak dan rawa.

"Biasanya habitatnya terganggu, sehingga ular tersebut masuk ke pemukiman,"jelasnya.

Ilyas menghimbau kepada masyarakat jika menemukan ular Piton agar menyerahkan ke BKSDA atau dinas terkait.

Kompas TV Sebaliknya TMII memberikan satwa langka berupa reptil dan unggas untuk dikonservasi di Taman Safari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com