Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Karangetang Keluarkan Lava, Warga Dievakuasi

Kompas.com - 02/02/2019, 20:05 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengeluarkan lava, Sabtu (02/02/2019).

Informasi yang didapat, guguran lava melewati jalur Kali Marebuhe dan Batuare di Kampung Batubulan, Kecamatan Siau Barat Utara.

Jarak guguran lava dengan pemukiman warga sekitar 300 meter. Sedangkan jarak guguran lava dengan ruas jalan antara Lindongan I Kampung Batubulan dan Lindongan II Kampung Batubulan sekitar 200 Meter.

Untuk sementara, jumlah masyarakat yang dievakuasi dari Kampung Batubulan ke Kampung Kawahang berjumlah 22 jiwa yakni laki-laki ada 8 orang, perempuan 10 orang, anak-anak 4 orang.

Baca juga: Guguran Lava Gunung Karangetang Meningkat, Aliran ke Arah Kali Malebuhe

Adapun tindakan dari BPBD dan aparat TNI-Polri di Sitaro yaitu mengimbau masyarakat yang masih sementara bekerja di dekat Kali Marebuhe dan Kali Batuare agar berhenti melakukan aktivitas pekerjaan.

Kemudian, mengevakuasi masyarakat yang dekat dengan Kali Malebuhe dan Kali Batuare untuk pindah ke tempat yang lebih aman.

Menutup akses jalan antara Lindongan I dan Lindongan II Kampung Batubulan, Kecamatan Siau Barat Utara, yang dilewati lava di kali.

Masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada saat malam hari apabila terjadi guguran lahar atau awan panas. Saat ini guguran lava masih berlangsung, dan belum ada korban jiwa.

Hal ini dibenarkan oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang. Didi Wahyudi P Bina, salah satu petugas mengatakan, secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah.

"Asap kawah dua putih tipis hingga sedang tinggi lebih kurang 100 meter. Bau belerang tercium sampai ke pos. Pengamatan visual dari Kampung Batubulan teramati leleran lava di Kali Malebuhe lebih kurang 2.500 meter dari puncak kawah dua, dari ujung leleran sering terjadi kepulan asap kelabu hinga kecoklatan tebal," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu sore.

"Guguran lava ke arah Kali Batuare lebih kurang 2.000 meter," tambah Didi.

Sementara, Kepala BPBD Sitaro Bob Wuaten mengatakan, lava pijar memang sejak 27 November 2018 lalu sudah keluar dari kawah dua, ke arah Kali Malebuhe, Batuare, Sumpihi, Kinali dan Kiawang.

"Mungkin sekarang di Malebuhe dan Batuare gugurannya sudah lebih jauh ke arah laut dan dekat rumah 5 kepala keluarga. Kamibelum ada konfirmasi dari tim reaksi cepat (TRC) untuk kondisi terkini," tandasnya.

Kompas TV Erupsi Gunung Karangetang pada 2015 lalu menewaskan 89 warga Dusun Kola-Kola, Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur, Sulawesi Utara. Dusun yang termasuk zona merah ini nyaris hilang tertutup abu vulkanik. Namun karena memiliki lahan pertanian, sebagian warga yang tadinya direlokasi, kembali menempati rumah mereka di dusun ini.<br /> <br /> Aktivitas Gunung Karangetang yang meningkat beberapa minggu terakhir, membuat warga secara sukarela siap diungsikan kapan saja. Erupsi terjadi di kawah dua Gunung Api Karangetang. Situasi ini membuat pengamatan Gunung Api Karangetang memastikan, Dusun Kola-Kola di Kelurahan Bebali saat ini termasuk lokasi yang aman. Meski dinyatakan aman, warga di kaki Gunung Karangetang termasuk Dusun Kola-Kola diminta tetap waspada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com