Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Banjir Membentuk Sungai di Lautan Pasir Gunung Bromo, Ini Penjelasan TNBTS

Kompas.com - 02/02/2019, 15:56 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengklarifikasi soal banjir yang terjadi di Lautan Pasir Gunung Bromo, Jawa Timur. Kejadian banjir itu menjadi perbincangan di media sosial (medsos).

Dalam video yang viral beredar, air sisa hujan itu mengalir deras membentuk sungai. Sedangkan di sekitar aliran air itu terdapat mobil jeep wisatawan.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat mengatakan, banjir itu terjadi pada Jumat (25/1/2019) antara pukul 14.00 hingga 17.45 WIB.

Banjir itu akibat curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi di kawasan Gunung Bromo.

Baca juga: Menteri Jonan Perintahkan Pos Pantau Bromo Dipindah ke Tempat Lebih Tinggi

Sarif menjelaskan, Lautan Pasir Gunung Bromo berada pada posisi lembah yang dikelilingi oleh beberapa pegunungan. Yakni Pegunungan Tengger, Bromo, Batok, Widodaren, Watangan dan Keciri. Letak geografis ini menyebabkan Lautan Pasir menjadi tempat limpahan air dari pegunungan di sekitarnya ketika terjadi hujan lebat.

"Dengan kondisi geografis ini apabila terjadi musim hujan dengan intensitas yang cukup tinggi kawasan wisata Bromo Laut Pasir dan sekitarnya akan menjadi lokasi limpahan air dari pegunungan yang ada di sekitarnya dan ini hanya fenomena biasa saja," katanya melalui pesan tertulis, Sabtu (2/2/2019).

Namun demikian, pasir memiliki porositas atau kemampuan menyerap air yang tinggi. Sehingga genangan air yang ada di atasnya cepat meresap. Selain itu, pasir memiliki struktur kepadatan yang lembek. Hal ini menyebabkan genangan air mudah membuat celah untuk mengalir dan alirannya akan membentuk sungai.

Baca juga: Turis asal Rusia Tidur di Kuburan Pakai Tenda gara-gara Diare Pulang dari Bromo

"Air yang mengalir dalam jumlah besar akan membentuk aliran sungai seperti yang sekarang viral terjadi. Akan tetapi karena sifat dan struktur pasir itu lah yang justru menyebabkan aliran air dalam jumlah besar tersebut tidak berlangsung lama. Air akan segera surut dan kondisi akan normal seperti biasanya," jelasnya.

Sementara itu, aliran air hujan yang membentuk sungai itu akan bermuara di Blok Mendongan, sebelah barat Lautan Pasir. Selanjutnya air itu akan meresap dan menjadi cadangan air untuk kawasan di bawahnya. Seperti cadangan air untuk beberapa sumber di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

"Perlu kami sampaikan bahwa aliran sungai tersebut bermuara di Blok Mendongan sebelah barat Laut Pasir atau timur laut Blok Watu Kuto yang selanjutnya akan muncul sumber mata air di Desa Ngadirejo, Sapi Kerep, Wonokerto, Ngadas, Sukapura, bahkan sampai dengan pemandian Banyu Biru dan Umbulan di Kabupaten Pasuruan yang berada di Kaki Kawasan Bromo Tengger Semeru," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com