Selain itu, saksi tersebut menyebut nama seorang politisi PDI Perjuangan Sumatera Utara, Mangapul Purba, juga diduga ikut bermain di wilayah tersebut.
Ditanya apakah kepala dusun atau kepala desa setempat tidak mengetahui aksi penebangan itu, saksi memastikan mereka tahu. Sebab untuk melakukan penebangan, meski pun di lahan masyarakat, harus seizin dan sepengetahuan kepala desa.
Dia menyebut, saking kesalnya aksi penebangan bisa berjalan leluasa seperti itu yang kemudian merusak jalan mereka, dia pernah melakukan pencegatan sebanyak 14 truk saat akan keluar dari lokasi.
"Mereka biasa keluar dini hari. Saya lalu cegat saat lewat. Itu kejadian tahun 2018. Rusak dan hancur jalan kampung kami dilalui truk-truk kayu mereka," bebernya.
Mangapul Purba, yang juga mantan anggota DPRD Simalungun ditanya soal penyebutan namanya dalam kasus ini, membantah melakukan penebangan kayu di Kecamatan Pamatang Sidamanik.
"Ngak ada itu. Tak ada saya main kayu di sana," tegasnya, Sabtu (2/2/2019).
Mangapul menyebut, kalaupun ada menyinggung namanya di sana, bisa jadi itu ulah oknum tertentu yang menyeret namanya.
"Apalagi ini masa pemilu. Saya kalau pun main (bisnis) ada izin," tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.