Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sinkhole" Sudah Sering Muncul di Sekitar Ladang Sujoko

Kompas.com - 01/02/2019, 21:36 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Munculnya lubang atau disebut sinkhole di ladang yang terletak di Padukuhan Dadapan, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta, merupakan fenomena biasa bagi warga sekitar.

Sebab, jika musim kemarau lama dan memasuki musim hujan sering muncul lubang namun yang terbesar berada di ladang milik Sujoko.

"Di sini sudah biasa muncul lubang seperti ini, tetapi baru kali ini yang terbesar," kata pemilik lahan, Sujoko (45) saat berbincang di lokasi tanah ambles, Jumat (1/2/2019)

Menurut dia, di sekitar ladang miliknya beberapa tahun terakhir sering muncul sinkhole. Tetapi, diameternya dan kedalamannya kecil.

"Paling tidak sampai satu meter, diuruk sudah selesai. Baru ini yang besar,"ucapnya.

Baca juga: Sujoko Kaget Tiba-tiba Muncul Lubang di Ladangnya

Sujoko menceritakan, saat badai cempaka akhir tahun 2017 lalu, ladang jagungnya tertutup air sampai beberapa hari. Hal ini lantaran ladangnya terletak di daerah cekungan.

"Dulu ada luwengnya di barat ladang, tetapi karena tertutup sampah. Saat ini sudah hilang," ucapnya.

Wartini warga lainnya mengatakan, di desanya tahun lalu juga muncul lubang yang cukup besar.

"Habis banjir tahun lalu itu muncul lubang, tidak jauh dari sini, tetapi sudah ditutup," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, tanah ambles di Gunungkidul muncul di beberapa titik pada akhir tahun 2017 sampai awal tahun 2018 lalu.

Untuk tahun lalu, ada 32 sinkhole yang muncul.

"Tahun lalu 32 titik, saat ini baru satu," katanya.

Dikatakannya, kemunculan lubang ini merupakan hal biasa, karena karakteristik Gunungkidul yang merupakan pegunungan karst. Banyak cekungan atau celah tanah dan juga terdapat sungai bawah tanah.

"Kalau tanah ambles biasanya di tempat itu sebelumnya memang daerah yang dulu ada cekungan kemudian dalam waktu yang lama tertimbun tanah. Karena adanya hujan dan air menggenang air yang bercampur tanah masuk ke lubang kecil atau disebut ponor. Itu yang mengakibatkan ambles. Itu fenomena yg biasa di kawasan karst,"ucapnya. 

Kompas TV Kepanikan terjadi di Jalan Kemang Raya setelah seorang pekerja galian kabel diketahui tergeletak akibat tersengat aliran listrik. Sejumlah pekerja lain coba menolong korban mengeluarkannya dari lubang sedalam 2 meter tempat korban memasang kabel PLN yang ditanam di dalam tanah. Upaya pertolongan terhadap nyawa korban pun dilakukan dengan memebawanya ke Rumah Sakit Fatmawati menggunakan mobil pikap. Sengatan daya listrik di dalam gorong-gorong sempat dirasakan dua pekerja galian seorang lainnya menyelamatkan diri dan seorang lainnya meninggal dunia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com