Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran DBD, Pemkot Manado Bentuk Tim Pemantau Jentik

Kompas.com - 01/02/2019, 08:10 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Kota Manado mendominasi jumlah penderita dan korban akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Sulawesi Utara.

Sesuai laporan harian Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, hingga Rabu (30/01/2019) sore, total penderita DBD di Kota Manado mencapai 371 orang dan 8 orang diantaranya meninggal.

Mengantisipasi masalah tersebut, Wali Kota Manado Vicky Lumentut menegaskan, pihaknya telah membentuk tim pemantau jentik di sekolah dan juga lingkungan.

"Kami sudah punya program, dan saya telah memberikan instruksi melalui sekolah-sekolah, baik TK, SD, sampai SMP, membentuk tim pemantau jentik di sekolah. Untuk SMA dan SMK kami akan berkoordinasi dengan provinsi," kata Vicky kepada Kompas.com, Kamis (31/01/2019).

Baca juga: Januari 2019, Baru 1 Kasus DBD Ditemukan di Solo

Vicky menegaskan, dirinya telah menugaskan kepala-kepala sekolah melalui kepala dinas pendidikan agar mengingatkan sekolah harus punya tim pemantau jentik.

"Tim ini yang memastikan saat para siswa masuk sekolah dan keluar sekolah tidak ada tempat atau wadah nyamuk berkembang. Juga di lingkungan kami sudah bentuk tim-tim pemantau jentik. Itu yang kita lakukan untuk mencegah DBD," jelas Vicky.

Soal DBD, lanjut dia, sejak tahun lalu pihaknya sudah ingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan.

"Selain itu, kami memberikan edukasi supaya dilakukan pencegahan dengan 3M. Kami juga melakukan fogging. Tapi memang siklus lima tahunan ini tidak bisa dibendung, tidak hanya di Manado, namun di kabupaten dan kota. Bahkan tidak hanya di Sulawesi Utara, kita juga ikuti masalah ini terjadi di daerah-daerah luar Sulut," sebut Vicky.

Baca juga: Dua Orang Meninggal Dunia Akibat DBD di Riau

"Ini pengaruh perubahan cuaca, mengakibatkan perkembangan nyamuk ini. Untuk itu, mari kita bersama menjaga kebersihan lingkungan melalui 3M. Karena akar persoalan yang harus kita selesaikan yaitu jentik-jentiknya, dan yang paling ampuh yaitu menguras, menutup dan mengubur." 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com