BIMA, KOMPAS.com - BNI cabang Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengembalikan seluruh uang nasabah yang menjadi korban kejahatan skimming di tiga ATM di Kota Bima pada Selasa (29/1/2019).
Pimpinan BNI Cabang Bima H Muhamad Amir mengatakan, dari laporan masuk setidaknya 101 nasabah yang teridentifikasi menjadi korban kejahatan melalui metode skimming atau duplikasi data.
Total kerugian nasabah akibat kejahatan perbankan itu diperkirakan berkisar hingga Rp 300 juta.
Baca juga: Puluhan Nasabah BNI Cabang Bima Jadi Korban Skimming, Ratusan Juta Raib
"Alhamdulillah, dana nasabah yang menjadi korban tersebut, semuanya telah kami kembalikan ke rekening masing-masing nasabah,” kata Amir kepada wartawan, Kamis (31/1/2019)
Berdasarkan hasil investigasi internal BNI, kata dia, kasus yang terjadi di Bima merupakan dampak cybercrime dimana pelaku memanipulasi ATM dan menguras uang nasabah.
"Dengan data yang diambil secara ilegal tersebut, pelaku menarik dana nasabah dari tempat lain," tuturnya.
Saat ini, pihak BNI telah melakukan tindakan pengamanan dengan memblokir rekening dan ATM nasabah yang terkena atau pun masih terindikasi akan menjadi korban skimming.
Adapun jumlah yang diblokir berjumlah sekitar 2.800 rekening.
Baca juga: Korban Skimming Nasabah BNI Cabang Bima Bertambah, 2.800 Rekening Diblokir
Menurut Amir, pemblokiran dilakukan karena rekening dan kartu nasabah yang terkena skimming tidak lagi aman dilakukan transaksi.
"Dengan melakukan blokir itu sehingga pelaku tidak dapat melanjutkan aksinya,"ucapnya
Bagi para nasabah yang kartunya diblokir akan dihubungi oleh petugas BNI secepatnya. Penggantian kartu juga bisa dilakukan dikantor Cabang BNI terdekat tanpa dikenakan biaya.
Nasabah juga perlu secara rutin mengubah nomor PIN sebagai langkah pengamanan.
"Selain mengganti kartu nasabah, tindakan pencegahan lain yang dilakukan adalah meningkatkan pengamanan terhadap ATM," ujar Amir.
Baca juga: Skimming ATM di Karimun, 2 WN Malaysia Ditangkap
Ia menyadari posisi ATM di wilayah Bima memang belum maksimal dipantau pegawai bank. Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan patroli ke titik-titik lokasi ATM agar mencegah terjadinya aksi-aksi seperti skimming kembali terulang.
"Patroli dan pemantauan di tiap ATM perlu kita tingkatkan lagi agar kasus seperti ini tak lagi terjadi,'ucapnya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.