Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muslimat NU Sebut Banjir Tenaga Kerja Asing di Morowali Hoaks

Kompas.com - 31/01/2019, 20:18 WIB
Tjahjo Sasongko,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MOROWALI, KOMPAS.com – Muslimat Nahdlatul Ulama melakukan kunjungan kerja ke kawasan industri IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park).

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada 28-29 Januari 2019 itu, terkait dengan maraknya isu serbuan tenaga kerja asing (TKA) di media sosial.

Dalam kunjungannya, salah satu anggota dewan pakar Muslimat NU Dr Nurjannah Abna mengatakan, keberadaan kawasan industri IMIP ini, mempunyai dampak positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat yang ada di Morowali secara khusus, dan Indonesia.

Baca juga: Ini Motif Penyebar Hoaks Demonstrasi Buruh di Morowali

 

Setelah melihat aktivitas karyawan yang bekerja di kawasan industri ini, dia mengatakan serapan tenaga kerja di kawasan itu sangat besar.

“Selama dua hari kami berkeliling kawasan, mulai dari kawasan pabrik, pelabuhan Jetty, dan central kitchen, kami memang melihat ada pekerja yang berasal dari Tiongkok. Tapi, jumlahnya tak sebanding dengan karyawan Indonesia yang jauh lebih banyak. Kalau dikatakan seperti yang viral di salah satu sosial media (Facebook), bahwa ada ratusan ribu, bahkan jutaan TKA China ada Morowali, itu hanya hoaks,” kata mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu.

Nurjannah mengatakan, pihak IMIP juga telah memberikan data tentang jumlah karyawan lokal (Indonesia) yang saat ini bekerja di kawasannya, sebanyak kurang lebih 32.000 orang. Sementara, jumlah TKA asal Tiongkok hanya sekitar 9 persen dari jumlah total karyawan Indonesia.

“Dari penjelasan pihak IMIP, mereka (TKA) nantinya akan kembali ke negaranya setelah transfer teknologi kepada karyawan Indonesia selesai. Artinya, ini merupakan hal yang positif bagi kita semua karena skill tenaga kerja kita semakin bertambah,” kata Nurjannah.

Peluang kerja, sambung dia, semakin terbuka lebar dengan keberadaan Politeknik Industri Logam Morowali yang didirikan oleh Kementerian Perindustrian RI.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Penyebar Hoaks Demo Buruh di Morowali

 

Alasannya, para generasi itu mendapat prioritas untuk bergabung di kawasan industri IMIP setelah mereka menyelesaikan studi mereka.

“Tapi, seleksi masuk di Politeknik Industri Logam Morowali, juga harus dilakukan di daerah-daerah. Supaya memberikan peluang yang sama bagi anak-anak kita yang ada di daerah seperti Kalimantan dan Papua,” ujar dia.

Selain melakukan kunjungan ke kawasan industri IMIP, mereka juga mengikuti kuliah umum yang digelar di Politeknik Industri Logam Morowali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com