Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Pencarian Nelayan Hilang di Maluku Tenggara Barat Dihentikan

Kompas.com - 31/01/2019, 20:18 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Khairina

Tim Redaksi


AMBON,KOMPAS.com-Pencarian terhadap seorang nelayan asal Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Alakam Fase yang hilang di perairan Pulau Nuskese dihentikan tim SAR lantaran cuaca buruk yang melanda perairan wilayah tersebut, Kamis (31/1/2019).

Nelayan berusia 37 tahun ini sebelumnya dilaporkan keluarganya pergi melaut pada tanggal 27 Januari 2019 lalu, namun hingga kini korban tidak juga kembali.

Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian itu kepada tim SAR pada 29 Januari dan saat itu, tim penyelamat langsung melakukan operasi pencarian.

“Sementara pencarian sedang dihentikan, karena kondisi cuaca yang agak buruk,” kata Kepala Kantor SAR Ambon Muslimin kepada Kompas.com, Kamis (31/1/2019).

Baca juga: 5 Fakta Bencana Alam di Sulsel, Korban Meninggal 69 Orang hingga Cuaca Buruk Menjadi Kendala Tim SAR

Dia menjelaskan, tim SAR kesulitan melakukan pencarian karena tinggi gelombang di wilayah itu masih mencapai 1-3 meter.

Selain faktor cuaca buruk, kendala lainnya yang dihadapi tim SAR dalam pencarian korban yakni luasnya laut di wilayah tersebut.

”Lautnya juga sangat luas, jadi kami sulit menentukan dimana lokasi hilangnya nelayan itu,”katanya.

Dia mengatakan sesuai prosedur, pencarian nelayan hilang tersebut akan dilakukan selama 7 hari setelah dilaporkan hilang oleh pihak keluarga.

Sehingga, pihaknya masih akan terus melakukan pencarian terhadap nelayan tersebut.

“Sesuai SOP itu 7 hari ya, ini masih hari ketiga pencarian, besok akan kami lanjutkan lagi pencarian,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Alakam Fase seorang nelayan asal Maluku Tenggara Barat dilaporkan hilang oleh keluarganya setelah pergi melaut pada Minggu (27/1/2019).

Namun setelah dua hari, korban tidak juga kembali sehingga keluarga melaporkan kejadian itu kepada Tim SAR.

Kuat dugaan, korban hilang setelah cuaca buruk melanda perairan tersebut saat korban sedang melaut.

Kompas TV Empat Anak Buah Kapal (ABK) motor nelayan Lang-01 yang tenggelam di muara Sungai Digul, Papua, pada Kamis (24/1) lalu ditemukan meninggal dunia. Keempatnya pun langsung dibawa menuju ruang jenazah RSUD Merauke. Sementara itu, sembilan ABK lainnya masih dalam proses pencarian. Namun, proses pencarian masih terkendala gelombang tinggi dan cuaca yang tidak menentu. Tenggelamnya kapal motor Lang-01 diketahui setelah agen perwakilan kapal melapor ke kantor pencarian dan pertolongan atau Basarnas Merauke.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com