Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembaca Kompas dan Musisi Bangun Huntara untuk Penyintas Bencana di Sulteng

Kompas.com - 31/01/2019, 18:02 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Khairina

Tim Redaksi

SIGI, KOMPAS.com - Ratusan warga penyintas bencana di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dalam waktu dekat ini akan meninggalkan tenda pengungsian yang selama empat bulan ini ditempati.

Mereka kemudian akan tinggal di hunian sementara (huntara) di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru.

Huntara yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektar ini merupakan dana bantuan pembaca Kompas dan Gitaris untuk Indonesia melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

Ada sekitar 16 unit huntara yang dibangun. Dalam satu unit huntara terdapat 10 bilik untuk 10 kepala keluarga. Huntara bantuan dari pembaca Kompas dan Gitaris untuk Indonesia ini dilengkapi dengan mandi, cuci, kakus (MCK), aula, dan dapur umum.

Baca juga: Penyintas Bencana di Sulteng Sebagian Mulai Tempati Huntara

Kompleks huntara ini kemudian diserahterimakan dari Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Rusdi Amral kepada Wakil Bupati Sigi Paulina Martono dan Sekretaris Daerah Kota Palu Asri, disaksikan oleh Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo di lokasi huntara Desa Lolu, Sigi.

Budiman Tanuredjo di hadapan para penyintas bencana mengatakan, kehadirannya dan juga Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Rusdi Amral dan dua musisi Dewa Budjana dan Oppie Andaresta ke Sigi adalah untuk menyerahkan huntara. 

Dananya bersumber dari pembaca Kompas yang digalang oleh Dana Kemanusiaan Kompas dan para “Gitaris untuk Indonesia”.

“Ini belum selesai semua, kita masih butuh kerja sama dengan pemerintah daerah agar para penyintas bencana bisa hidup lebih enak, lebih nyaman dibandingkan dengan sebelumnya. dan kami berharap hunian ini bisa ditempati dan mereka bisa sama-sama merawat, memelihara agar bisa hidup lebih nyaman di huntara ini,” kata Budiman di hadapan para penyintas bencana, Kamis (31/01/2019).

Tak hanya pembangunan huntara di Sigi, hasil penggalangan dana dari pembaca Kompas dan pengumpulan dana melalui panggung musik “Gitaris untuk Indonesia” juga membangun huntara di wilayah kota Palu tepatnya di Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi.

Dewa Budjana dan Oppie Andaresta sebagai inisiator acara pengumpulan dana bencana gempa bumi Sulawesi Tengah melalui panggung musik “Gitaris untuk Indonesia” hadir juga dalam penyerahan huntara ini.

Oppie Andaresta, pelantun “Andai Aku Jadi Orang Kaya" ini mengatakan, ia dan kawan musisi lainnya bersyukur bisa membantu saudara di Palu, Sigi dan Donggala yang tertimpa bencana.

“Saya itu memikirkan anak-anak yang tinggal di dalam tenda. Bagaimana stresnya mereka, tapi dengan adanya huntara ini, minimal ini bisa sedikit membantu mengatasi stres mereka,” kata Oppie.

Dewa Budjana yang juga hadir dalam kesempatan itu mengatakan, penggalangan dana dari Gitaris untuk Indonesia ini bukanlah yang pertama dilakukan.

Saat sejumlah bencana yang pernah terjadi di Indonesia, seperti saat Gunung Merapi meletus, ia dan kawan-kawan juga menggalang dana untuk meringankan beban para korban.

Kali ini, ia bersama Oppie Andaresta mewakili teman-teman yang terlibat dalam penggalangan dana bersyukur bisa datang ke Palu dan bisa mendengar cerita dari para penyintas saat bencana alam itu terjadi.

“Semoga apa yang kami galang dari gitaris Indonesia dan pembaca Kompas bisa bermanfaat bagi masyarakat korban,” ujar Dewa.

Dari panggung musik, dana yang tergalang mencapai Rp 3,6 miliar lebih. Total donasi dari masyarakat melalui rekening Dana Kemanusiaan Kompas sebanyak Rp 15,6 miliar, dengan peruntukan sumbangan tanggap bencana (darurat) dan proyek rehabilitasi fisik. 

Kompas TV Data dari satuan tugas pemulihan bencana PUPR Sulawesi Tengah mencatat 49 titik yang akan dibangunkan hunian sementara bagi korban bencana di Kota Palu, Donggala dan Sigi. Dari proses pengukuran sekitar 616 huntara akan dibangun. Ketua Satuan Tugas Pemulihan Bencana PUPRdi Palu, Arie Setiadi mengatakan pihaknya ditargetkan untuk menyelesaikan pembangunan huntara hingga akhir masa transisi darurat 25 Desember 2018 nanti dan korban bencana gempa bumi bisa segera tinggal di hunian ini. Sementara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga tengah menyiapkan keperluan fasilitas di dalam hunian sementara dan warga bisa segera mendapatkan tempat tinggal.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com