Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Makan Tak Seimbang dan Minim Aktivitas, Penyebab Sunarti Alami Obesitas

Kompas.com - 31/01/2019, 17:31 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Ahli gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang menyebut, obesitas yang dialami Sunarti (39) bukan hanya disebabkan karena kerap ngemil mi dan bakso saja, melainkan juga pola makan yang tidak seimbang.
 
"Penyebabnya makan mi dan bakso bisa ya bisa tidak. Namun, tidak langsung karena mengonsumsi mi dan bakso. Sebab, kalau obesitas itu disebabkan antara kebutuhan dan asupan (gizi) tidak seimbang. Lebih banyak asupannya daripada kebutuhan," ujar Kepala Instalasi Gizi RSUD Karawang, Sa'idah, Kamis (31/1/2019).
 
Saidah mengungkapkan, asupan normal sebanyak 2.000 hingga 2.200 kalori. Sementara dalam kasus obesitas Sunarti lebih.
 
Sebab, meskipun ia menyantap makanan biasa, namun pola makannya tidak seimbang.
 
 
"Makannya biasa. Namun, cemilannya roti, mi, bakso, otak-otak, dan mpek-mpek. Ini kan makanan berkarbohidrat semua. Sementara, dia juga tidak sering makan buah dan sayur," ujar Sa'idah.
 
Apalagi, kata dia, Sunarti jarang melakukan aktivitas. Bersamaan dengan pola makan tidak terkontrol dalam waktu yang lama, kata dia, hal ini menjadi penyebab kegemukan.
 
"Lama kelamaan menyebabkan obesitas," kata dia.
 
Diet dan menjaga pola makan
 
Sunarti yang kini berbobot 148 kilogram itu kini disarankan untuk diet. Hanya saja, hal ini menunggu pemeriksaan lanjutan dari dokter spesialis, terutama menyangkut jantung.
 
"Ngemil bukan tidak boleh, tetapi diganti dengan buah," kata dia.
 
Pihaknya juga meminta keluarga turut mengawasi pola makan Sunarti. Asupan gizi harus dipastikan seimbang.
 
Berat badan Narti, sapaan akrabnya, kian bertambah sejak delapan tahun terakhir. Padahal, sebelumnya, berat badannya 75 kilogram.
 
Narti mengakui, sejak enam bulan terakhir, dirinya jarang melakukan aktivitas dan kerap mengurung diri di dalam rumah.
 
 
"Di kasur, jarang ke luar (rumah), kalau ada penjual bakso dan mi, beli," kata dia.
 
Narti mengaku, makan nasi dua kali sehari. Hanya saja, ia kerap membeli mi dan bakso sebagai cemilan.
 
Kebiasannya itu juga ia ungkapkan kepada dokter RSUD Karawang. "Suka ngemil mi dan bakso. Memang hobinya makan," kata Narti.

Dalam enam bulan terakhir, perempuan 39 tahun itu tidak bisa berjalan. Ia hanya tergolek seorang diri di rumahnya di Perum Terangsari, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
 
Sebab, suami Narti bekerja di luar kota dan pulang hanya dalam waktu tertentu. 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com