Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesiapsiagaan Gunung Merapi, BPBD Sleman Dirikan 12 Pos Pantau Siaga Warga

Kompas.com - 31/01/2019, 17:07 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - BPBD Kabupaten Sleman mendirikan 12 titik pantau siaga warga. Posko ini sebagai kesiapsiagaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.

"Untuk kesiapsiagaan, kami sudah mendirikan titik pantau siaga warga," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, saat ditemui di Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Kamis (31/01/2019).

Makwan menuturkan, ada 12 titik pantau yang dirikan. Lokasi titik pantau ini tersebar di beberapa wilayah di Sleman antara lain Glagaharjo, Kepuharjo, Pangukrejo, Kaliurang Timur, Kaliurang Barat, Turgo, dan Wonokerto.

"Kami BPBD memfasilitasi tenda ukuran 3 meter X 4 meter. Jadi kami sediakan 12 tenda," ujarnya.

Baca juga: 5 Fakta Luncuran Lava Pijar Merapi, 3 Desa Terkena Hujan Abu hingga Munculnya Wedhus Gembel

Menurutnya, pos pantau siaga warga ini didirikan sejak awal Januari 2019. Petugas yang berjaga merupakan masyarakat setempat.

"Setiap hari warga ada yang bertugas di situ, sehingga ketika ada perubahan kondisi Gunung Merapi, secara visual masyarakat bisa mengetahui," jelasnya.

BPPTKG Yogyakarta hingga saat ini masih menentapkan status Gunung Merapi pada tingkat waspada atau level II.

Saat ini, aktivitas Gunung Merapi juga masih rendah dan rekomendasi BPPTKG Yogyakarta, radius bahaya berada di 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Kemarin terjadi awan panas guguran, meski kecil dan jaraknya pendek tetapi ada dampak sekundernya berupa abu vulkanik. Dampak sekunder ini tetap menjadi perhatian kami, karenanya masyarakat kita himbau mengenakan masker ketika terjadi hujan abu," urainya.

BPBD Kabupaten Sleman, lanjutnya, juga sudah menyiapkan masker yang siap dibagikan kepada warga ketika sewaktu-waktu terjadi hujan abu di wilayah Selatan Gunung Merapi.

Total ada sekitar 600 ribu masker yang sudah disiapkan.

"Stok masker untuk Sleman cukup banyak, ada 600 ribu dan sudah kami dorong ke masing-masing desa, puskesmas dan posko BPBD sendiri. Setiap saat ketika dibutuhkan sudah siap dibagikan," katanya. 

Kompas TV Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mulai memasuki fase erupsi awan panas. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih mempertahankan status merapi di level waspada. <br /> <br /> Menurut Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, luncuran awan panas ini merupakan kejadian pertama sejak Gunung Merapi dinaikkan statusnya menjadi level dua atau waspada pada Mei 2018.<br /> <br /> Untuk memastikan munculnya luncuran awan panas itu, BPPTKG Yogyakarta telah melakukan pemeriksaan sisa lontaran material gunung Merapi yang berada di sekitar hulu Sungai Gendol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com