Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Cucu Presiden, Jan Ethes, Itu Lucu, Kubu Sebelah Iri...

Kompas.com - 31/01/2019, 15:27 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi isu yang mempersoalkan sosok Jan Ethes dijadikan sebagai alat politik calon presiden Joko Widodo oleh kubu oposisi.

Dedi menilai wajar Jan Ethes menjadi tenar. Sebab, selain lucu, Jan Ethes juga dilirik oleh media lantaran latar belakangnya sebagai cucu seorang presiden.

“Enggak bisa disebut alat kampanye. Di keluarga kepala negara di mana pun pasti ada bintangnya. Di Inggris anak pangeran juga jadi bintang,” kata Dedi, Kamis (31/1/2019).

Lebih lanjut Dedi mengatakan, kubu oposisi yang digawangi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dapat dikatakan iri dengan sosok Jan Ethes yang secara tidak langsung ketenarannya memberikan dampak positif pada elektabilitas Joko Widodo.

“Pak Presiden itu sayang banget ke cucunya. Para pendukung kubu sebelah iri karena calon presidennya belum punya cucu selucu Jan Ethes,” ujarnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tak Setuju Rocky Gerung Dikriminalisasi karena Gagasan Intelektual

Dedi menilai, keluarga Prabowo Subianto sebagai seorang negarawan tersohor di Indonesia seharusnya juga bisa menjadi sorotan media. Namun, Dedi memaklumi media massa punya selera tersendiri dalam menentukan nilai berita keluarga tokoh nasional.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai sang cucu, Jan Ethes Srinarendra, yang dipersoalkan oleh para politikus oposisi.

Jokowi membantah dirinya memolitisasi cucunya demi kepentingan politik elektoral Pilpres 2019.

"Jan Ethes itu cucu saya. Enggak boleh saya ajak main? Enggak boleh saya antar ke toko? Enggak boleh saya ajak ke Kebun Raya? Enggak boleh kami sekeluarga diminta wawancara media TV? Enggak boleh?" kata Jokowi saat dijumpai di sela kegiatan panen udang di tambak Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/1/2019).

Jokowi menegaskan bahwa keluarganya adalah keluarga yang wajar-wajar saja.

Keluarga wajar, maksud Jokowi, adalah seperti yang ia sekeluarga tampilkan selama ini. Dekat dengan anak dan cucu.

"Sebetulnya keluarga saya keluarga yang wajar-wajar saja. Dekat dengan cucu, dekat dengan anak," kata Jokowi.

"Masak enggak boleh dekat? Masak kayak begitu dibilang kampanye? Kan juga enggak pernah saya ajak teriak-teriak di ajang kampanye," lanjut dia.

Sebelumnya, seperti dikutip Tribunnews.com, politisi PKS Hidayat Nur Wahid mempertanyakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait keterlibatan Jan Ethes di dalam kegiatan Jokowi.

Hal tersebut disampaikannya di akun Twitter @hnurwahid pada Sabtu (26/1/2019).

Baca juga: Jokowi: Jan Ethes Cucu Saya, Masak Dibilang Kampanye?

Hidayat awalnya menautkan sebuah pemberitaan bahwa Jokowi-Maruf kuat lantaran kehadiran Jan Ethes.

Lantas, Hidayat menginggat ucapan Jan Ethes yang menyebut Jokowi sebagai artis.

Lantaran hal itu, Hidayat mempertanyakan kepada bawaslu.

"Ini Jan Ethes yg pernah sebut @jokowi, kakeknya, sbg “Artis” ya? Tapi bgmn kalau ini jadi legitimasi pelibatan anak2 dlm kampanye? Bgmn @bawaslu_RI masih bisa berlaku adil kah?" tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com